Rabu, Maret 19, 2025
No menu items!
spot_img

Riwayat Hidup KH Faqih Usman: Ulama, Pejuang, dan Tokoh Muhammadiyah

spot_img
Must Read

JAKARTAMU.COM | KH Faqih Usman lahir pada 27 Februari 1904 di Gresik, Jawa Timur. Ia berasal dari keluarga santri yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Sejak kecil, Faqih Usman mendapatkan pendidikan agama yang kuat, baik dari keluarganya maupun di pesantren. Namun, selain mendalami ilmu agama, ia juga tertarik pada pendidikan modern dan pemikiran Islam yang progresif.

Perjuangan di Muhammadiyah

Faqih Usman aktif dalam Muhammadiyah sejak usia muda. Ia memiliki kepedulian besar terhadap pembaruan Islam, khususnya dalam bidang pendidikan, dakwah, dan ekonomi umat. Di Muhammadiyah, ia dipercaya untuk memegang berbagai jabatan penting, hingga akhirnya menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah pada periode 1953–1959.

Dalam kepemimpinannya, ia berusaha memperkuat peran Muhammadiyah dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik bangsa. Ia juga menekankan pentingnya tajdid (pembaruan) dalam pemikiran Islam dan mengembangkan sistem pendidikan Muhammadiyah agar lebih maju dan relevan dengan perkembangan zaman.

Peran dalam Perjuangan Kebangsaan

Selain berkiprah di Muhammadiyah, KH Faqih Usman juga berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia termasuk tokoh yang aktif dalam berbagai forum nasional, terutama dalam merumuskan hubungan antara Islam dan negara.

Setelah Indonesia merdeka, ia terlibat dalam pemerintahan dan pernah menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia pada Kabinet Natsir (1950–1951). Dalam kapasitasnya sebagai Menteri Agama, ia berusaha memperkuat pendidikan Islam di sekolah-sekolah serta meningkatkan kesejahteraan guru-guru agama. Ia juga memperjuangkan peran Islam dalam pembentukan dasar negara dan hukum nasional.

Selain itu, ia turut serta dalam Konstituante, lembaga yang bertugas merancang Undang-Undang Dasar yang baru setelah UUD 1945 digantikan oleh UUD Sementara 1950. Dalam sidang-sidang Konstituante, ia dikenal sebagai tokoh yang gigih memperjuangkan penerapan nilai-nilai Islam dalam konstitusi Indonesia.

Karya dan Pemikiran

KH Faqih Usman meninggalkan berbagai karya tulis dan pemikiran yang berkontribusi dalam pembaruan Islam di Indonesia, di antaranya:

  1. Tulisan-tulisan di Majalah Suara Muhammadiyah, yang banyak mengupas tentang tajdid, dakwah, dan pendidikan Islam.
  2. Buku-buku tentang Islam dan kebangsaan, yang menegaskan pentingnya hubungan harmonis antara Islam dan negara.
  3. Konsep penguatan pendidikan Islam di sekolah-sekolah Muhammadiyah, yang menekankan integrasi antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan modern.

Warisan dan Pengaruh

Faqih Usman dikenang sebagai sosok ulama-intelektual yang progresif. Pemikirannya tentang Islam, pendidikan, dan kebangsaan masih menjadi rujukan hingga kini. Ia mewariskan semangat perjuangan dan pembaruan dalam Islam, khususnya di Muhammadiyah, yang terus berkembang sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.

KH Faqih Usman wafat pada 3 Oktober 1968, tetapi jasa dan pemikirannya tetap hidup dalam sejarah perjuangan Islam dan bangsa Indonesia. (Dwi Taufan Hidayat)

spot_img

Mbah Lasiyo, Profesor Pisang dari Bantul: Petani Sederhana yang Mendunia

JAKARTAMU.COM | Di sebuah desa kecil di Bantul, Yogyakarta, lahir seorang petani yang kemudian dikenal sebagai "Profesor Pisang". Nama...

More Articles Like This