SEMARANG, JAKARTAMU.COM | Umat Islam di Jawa Tengah bersiap menyambut gelaran istimewa bertajuk Safari Dakwah bersama Al-Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK, yang akan berlangsung selama tiga hari penuh, mulai Jum’at hingga Ahad, 25-27 April 2025 M / 26-28 Syawal 1446 H. Tiga kota utama, yaitu Semarang, Boyolali, dan Kendal, akan menjadi titik-titik utama syiar ilmu dan refleksi keagamaan dalam acara ini.
Diselenggarakan oleh berbagai majelis taklim dan DKM setempat, Safari Dakwah ini terbuka untuk umum, baik ikhwan maupun akhwat, dengan beragam tema aktual dan menyentuh sisi kehidupan sehari-hari umat.
Kajian Hari Pertama: Fikih Kecantikan dan Gaya Hidup
Safari dakwah akan dibuka di Masjid Al-Azhar Banyumanik, Semarang, pada Jum’at siang, 25 April 2025, dengan tema menarik: “Fikih Kecantikan, Skincare Kontemporer dan Berbagai Operasi Kecantikan”. Kajian ini membahas batas-batas syariat dalam merawat diri, serta fenomena operasi kecantikan dalam perspektif Islam. Dalam masyarakat yang semakin gandrung terhadap estetika fisik, materi ini hadir untuk menjernihkan pemahaman dan menjaga keharmonisan antara syariat dan kebutuhan zaman.
Malam harinya, masih di hari yang sama, Safari Dakwah berlanjut di Masjid Aisyah Gunungpati, Semarang, dengan tema: “Pola Hidup Modern yang Merugikan Agama dan Kesehatan”. Kajian ini akan ditayangkan langsung melalui kanal YouTube Masjid Aisyah, menjangkau lebih luas masyarakat yang ingin memperdalam ilmu keislaman. Ustadz Raehanul Bahraen, yang juga merupakan mahasiswa S2 Fakultas Dakwah di Al-Madinah Internasional University, akan mengupas bagaimana gaya hidup modern bisa membawa dampak buruk bagi rohani dan jasmani bila tak disikapi secara bijak.
Hari Kedua: Keluarga dan Cinta dalam Bingkai Syariat
Pada Sabtu pagi, 26 April 2025, di Masjid At-Taqwa Petompon, Semarang, peserta akan diajak merenungi peran mendasar orang tua dalam pendidikan anak melalui tema “Ibu Madrasah dan Ayah Kepala Sekolah”. Sebuah pengingat tentang tanggung jawab besar yang melekat pada figur orang tua sebagai madrasah pertama anak-anaknya.
Selepas Maghrib, Safari Dakwah bergeser ke Masjid Muttaqin, Tumpang, Cepogo, Boyolali, dengan topik yang tak kalah menyentuh: “Jatuh Cinta Lagi Setelah Menikah”. Tema ini mengajak suami-istri untuk kembali menyuburkan cinta setelah usia pernikahan tak lagi muda, menjaga bara kasih agar tak padam oleh rutinitas dan waktu.
Refleksi dan Introspeksi Diri
Rangkaian Safari Dakwah akan ditutup pada Ahad malam, 27 April 2025, di Masjid An-Nur Syarifuddin, Kendal, dengan materi bertajuk “10 Renungan dan Introspeksi Setelah Belajar Agama”. Sesi ini menjadi ruang kontemplatif bagi peserta untuk menakar kembali niat, usaha, dan ketekunan mereka dalam menuntut ilmu, serta merencanakan langkah lanjut setelahnya.
Pesan Ilmu yang Tak Pernah Usang
Dalam setiap sesi kajian, Ustadz Raehanul Bahraen mengusung metode penyampaian yang ilmiah, lugas, dan aplikatif. Sebagai seorang dokter spesialis patologi klinik sekaligus dai, beliau menekankan pentingnya keseimbangan antara kesehatan fisik, jiwa, dan tuntunan agama dalam kehidupan sehari-hari.
Tak hanya itu, hadir pula pengingat dari sabda Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim no. 2699)
Kolaborasi Lintas Komunitas
Acara ini terselenggara atas kolaborasi banyak pihak, di antaranya:
MT Hilyatun Nisa, MT Daarul Ilmi, MT Pasadena, MT Asy-Syifa Ungaran, MT Ukhuwah Fillah, MT Huriyah Jannah, DKM Masjid Aisyah Gunungpati, DKM Masjid At-Taqwa Petompon, DKM Masjid Muttaqin Boyolali, dan komunitas Kendal Mengaji.
Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui narahubung: 0857-9994-2323 (Akh Hery), serta media sosial resmi Yayasan Kajian Sunnah Semarang (YKSS):
Instagram, Telegram, Facebook, Youtube, dan saluran WhatsApp.
Ayo Hadir dan Sebarkan!
Mari hadir, ajak keluarga dan kerabat, serta sebarkan informasi ini sebagai bentuk dukungan terhadap syiar ilmu yang mencerahkan. Semoga setiap langkah menuju majelis ilmu menjadi wasilah menuju surga, dan setiap ilmu yang diamalkan menjadi cahaya dalam kehidupan.
