Selasa, Maret 18, 2025
No menu items!
spot_img

Saran Dokter Agar Puasa Membantu Penderita Diabetes

Ini dapat meningkatkan efisiensi insulin, menyebabkan penurunan berat badan dan melindungi hati

spot_img
Must Read

JAKARTAMU.COM | Puasa selama bulan Ramadan dapat menjadi cara sederhana dan alami untuk membantu mengendalikan diabetes tipe 2.

Dr. Arvind Gaddameedi, Spesialis Endokrinologi & Diabetologi, Aster Clinic Muteena, menjelaskan caranya.

“Pertama-tama, puasa meningkatkan efisiensi Insulin,” ujarnya kepada Gulf News.

Puasa memberi tubuh waktu istirahat dari makan terus-menerus, membantunya menggunakan insulin (hormon yang mengendalikan gula darah) dengan lebih baik.

Puasa mendukung penurunan berat badan bahkan tanpa mengonsumsi lebih sedikit kalori. Penurunan berat badan adalah kunci untuk memperbaiki kondisi diabetes.

Puasa juga melindungi kesehatan hati karena dapat mengurangi lemak di hati, yang umum terjadi pada penderita diabetes dan membahayakan kesehatan secara keseluruhan.

Namun, ia memperingatkan bahwa meskipun puasa aman bagi banyak penderita diabetes, mereka yang mengonsumsi insulin atau pil diabetes harus berkonsultasi dengan dokter untuk menghindari penurunan gula darah yang berbahaya. “Orang dengan diabetes parah, masalah ginjal, atau gula darah rendah yang sering harus menghindari puasa tanpa saran medis.”

Dalam kasus biasa, Dr. Gaddameedi mengatakan sangat penting untuk menjaga konsistensi pola makan dan mempertahankan manfaat yang diperoleh setelah Ramadan.

Mengutip sebuah penelitian, ia berkata, “Agar manfaat ini bertahan lama, hindari makan berlebihan saat berbuka puasa. Makanlah makanan yang seimbang dan mengenyangkan (seperti sayuran, biji-bijian utuh, protein rendah lemak) alih-alih makanan berat dan manis. Jaga rutinitas dan usahakan makan dalam rentang waktu 10–12 jam setiap hari, bahkan setelah Ramadan. Ini membantu ritme alami tubuh Anda mengendalikan gula darah.”

Penelitian yang sama menunjukkan bahwa waktu lebih penting daripada kalori. “Puasa tidak hanya bekerja dengan mengurangi porsi makan, tetapi juga dengan ‘kapan’ Anda makan. Makan hanya pada jam-jam tertentu membantu tubuh membakar lemak dan mengelola gula dengan lebih baik,” katanya.

Ikuti protokolnya


Protokol terstruktur harus dipatuhi. Puasa berkala yang diawasi (puasa 14 jam, makan 10 jam atau puasa 16 jam, makan delapan jam) dapat meniru manfaat Ramadan sekaligus meminimalkan risiko.

Dokter mengatakan penggunaan alat seperti monitor glukosa dapat membantu penderita diabetes berpuasa dengan aman. “Selain itu, padukan puasa dengan konseling gizi untuk mencegah kambuhnya pola makan setelah puasa.”

spot_img

Hari ke-18: Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan, Jalan Menuju Keberkahan dan Ampunan

JAKARTAMU.COM | Bulan Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan, di mana setiap amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Salah satu amalan yang...

More Articles Like This