Rabu, Januari 15, 2025
No menu items!

Saran Kak Seto Masifkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Must Read

JAKARTAMU.COM | Gerakan “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang diluncurkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti pada Desember lalu mendapatkan perhatian luas. Kebiasaan bangun pagi, beribadah, berolahraga, gemar belajar, makan sehat dan bergizi, bermasyarakat, dan tidur cepat mendukung program wajib belajar 13 tahun dengan membentuk generasi muda yang tangguh.

Prof. Dr. Seto Mulyadi, atau disapa Kak Seto, menyambut baik inisiatif ini. Kak Seto mengapresiasi program ini karena menggabungkan berbagai elemen penting dalam pendidikan anak.

Sebagai seorang pemerhati anak dan pendiri Komisi Nasional Perlindungan Anak, Kak Seto menilai kebiasaan-kebiasaan tersebut esensial untuk membentuk karakter anak. Bahkan, sekolah-sekolah rumahan asuhan Kak Seto telah menerapkan prinsip serupa dalam kesehariannya.

Baca juga: Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Menghidupkan Tradisi

“Saya berharap gerakan ini dapat bersinergi dengan upaya perlindungan anak dan pendidikan. Banyak tantangan moral yang dihadapi anak-anak saat ini, termasuk tekanan di sekolah yang sering mengabaikan aspek etika dan estetika,” ujarnya.

Menanggapi label “generasi stroberi” yang sering disematkan pada anak muda zaman sekarang, Kak Seto mengingatkan bahwa pendidikan seharusnya tidak hanya berfokus pada kecerdasan kognitif, tetapi juga aspek emosional dan spiritual.

“Anak yang sopan santun dan ramah sering kali tidak dianggap lebih unggul dibandingkan anak yang pintar matematika. Padahal, yang utama adalah akhlak mulia, menghargai keberagaman, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis,” jelasnya.

Pentingnya Peran Orang Tua dan Guru

Menurut Kak Seto, kecerdasan spiritual dan pelajaran agama harus ditanamkan sejak dini dengan pendekatan yang menyenangkan dan penuh teladan. Anak-anak memerlukan pendampingan yang ramah dan tidak otoriter. “Anak-anak akan lebih termotivasi jika diberi kebebasan untuk menyampaikan pendapat dan menjalankan aktivitas berdasarkan motivasi internal,” katanya.

Baca juga: Kemendikdasmen Luncurkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif antara pemerintah, keluarga, dan komunitas.

“Kami di Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) telah meluncurkan program ‘Saya Sahabat Anak’ (Sasana) pada tahun 2018, yang melibatkan Presiden dan empat menteri untuk mendukung kesehatan mental dan sosial anak. Program ini bahkan pernah diselenggarakan di halaman Istana Merdeka dengan permainan tradisional dalam rangka Hari Pendidikan Nasional.”

Agar 7 kebiasaan ini menjadi gerakan masif, Kak Seto menyarankan pendekatan yang ramah anak dan diteladankan orang dewasa.

“Anak-anak akan lebih mudah meniru jika mereka melihat contoh langsung dari orang tua, guru, dan tokoh masyarakat. Bahkan, Rasulullah juga memberikan contoh tidur lebih awal dan bangun pagi untuk melaksanakan ibadah,” ujar Kak Seto.

Dekat di Hati tapi Jauh di Pemikiran

"SAYA selalu membaca buku-bukunya Pak Din. Kami membaca buku yang sama, hanya di kesimpulannya saja yang berbeda." Pernyataan tersebut dilontarkan...

More Articles Like This