JAKARTAMU.COM | Pimpinan Wilayah (Pimwil) IV Tapak Suci Putera Muhammadiyah DKI Jakarta sukses menyelenggarakan Sarasehan Pendekar di Aula Ir H Djuanda Gedung Dakwah Muhammadiyah DKI Jakarta. Selain ratusan pendekar Tapak Suci se-DKI Jakarta, sarasehan juga dihadiri pendekar dari Pimda Bekasi, Batam, Pekan Baru, Bogor, Tangerang, serta perwakilan Singapore dan Republik Ceko.
Puncak acara yang digelar selama dua hari sejak Sabtu, 23 November 2024 ini ditandai dengan studium general oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Dalam pernyataannya, Hidayat Nur Wahid menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai Islam dan nasionalisme dalam pencak silat, serta peran penting seni bela diri ini pembangunan sumber daya manusia.
”Bela diri membangun karakter generasi muda yang tangguh dan berakhlak mulia,” kata tokoh kelahiran Klaten, Jawa Tengah ini, Minggu (24/11/2024).
Baca juga: Kejurwil Tapak Suci Jabar Pilih 34 Atlet untuk Kejuaraan Dunia
Dalam kegiatan bertema Pembinaan Ideologi dan Penguatan Tradisi Pencak Silat Menuju Jakarta Berkemajuan ini, diberikan pula materi tentang regulasi keolahragaan. Materi disampaikan Oman R Rakinda, anggota DPRD DKI Jakarta yang juga Pendekar Madya Kehormatan Tapak Suci. Selain itu, digelar pula diskusi panel, workshop teknik dan strategi bela diri, serta demonstrasi pencak silat.
Ketua Tapak Suci Putera Muhammadiyah DKI Jakarta, Ahmad Arif menjelaskan, acara sengaja dirancang untuk memperkuat silaturahmi, meningkatkan kualitas latihan, serta menanamkan nilai-nilai Islam dalam seni bela diri pencak silat.
Baca juga: Haedar Nashir: Muhammadiyah Pelopori Dakwah Pencerahan
“Sarasehan ini merupakan upaya kita bersama untuk memperkuat fondasi ideologi, melestarikan tradisi luhur pencak silat, dan memahami regulasi yang berlaku,” ujar Ahmad Arif.
“Harapannya, para pendekar Tapak Suci dapat menjadi teladan dan agen perubahan positif di masyarakat,” lanjut dia.
Ketua Panitia Pelatihan Lahudin menambahkan, suksesnya Sarasehan Pendekar Tapak Suci DKI Jakarta membuktikan komitmen Tapak Suci Putera Muhammadiyah untuk terus mencetak generasi penerus yang unggul dan berwawasan luas.
”Tapak Suci melahirkan kader-kader pencak silat yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman sembari tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya bangsa,” kata dia.
Sementara itu, para pendekar utama memberikan materi workshop. Materi Keilmuan Permainan Jurus Senjata Tongkat Alif disampaikan Pendekar Utama Joko Suseno dari Perwakilan Wilayah Tapak Suci Jerman. Workshop Keilmuan Pendukung Jurus Rajawali disampaikan Pendekar Utama Mus Suherman yang juga Ketua Tapak Suci Pimwil Jawa Barat, Pendekar Utama Suwarjo yang juga Wakil Ketua I Tapak Suci DKI Jakarta, serta Pendekar Utama Musa dari Tapak Suci Pimda Jakarta Pusat.