Jakarta – Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jakarta menggelar Sekolah Relawan Digital. Selama dua hari sebanyak 46 peserta mendapatkan materi mengenai komunikasi, dasar-dasar penulisan, foto, dan video jurnalistik, hingga strategi konten media sosial, yang disampaikan para pemateri yang berpengalaman. Di akhir kegiatan, para peserta membuat penulisan berita serta video.
Kegiatan ini adalah langkah awal hadirnya program pendidikan menggabungkan kemampuan literasi digital dan kepedulian terhadap masyarakat di lingkungan PWM Jakarta.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jakarta Firmansyah mendukung terselenggaranya Sekolah Relawan Digital. Menurut dia, di era yang serba digital seperti saat ini yang dibutuhkan memang bukan hanya pengetahuan mengenai dunia digital, tetapi beragam keterampilan-keterampilan untuk mengisinya.
”Sudah tepat kegiatan ini dilaksanakan. Kami siap bekerja sama dengan Muhammadiyah,” ujar Firmansyah dalam sambutan ketika membuka kegiatan, Sabtu (7/9/2024).
Hadir dalam pembukaan, Wakil Ketua PWM Jakarta Nurhadi dan Ketua MPI PWM Jakarta Fadhli Arsil. Nurhadi dalam sambutannya mengungkapkan harapannya terhadap Sekolah Relawan Digital.
”Melalui sekolah ini, kami berharap dapat mencetak generasi relawan muda Muhammadiyah yang melek akan literasi digital. Sehingga tidak hanya menjadi generasi yang informatif saja terhadap suatu berita (keilmuan), namun juga konfirmatif, komperatif, dan implementatif,” ujar Nurhadi.
Wakil Ketua MPI PWM Jakarta Harmonis yang menutup kegiatan mengingatkan para peserta bahwa berakhirnya pelatihan tugas adalah awal dimulainya tugas mulia untuk ikut mencerdaskan bangsa.
”Komunikasi itu untuk kan untuk memberikan informasi, memberikan hiburan, dan memberikan pendidikan. Fungsi mendidik ini yang selama ini kurang. Maka tugas kita semua untuk mengisi itu,” kata Harmonis.
Sekolah Relawan Digital ini menandai awal dari gerakan yang lebih besar dalam memperkuat sinergitas dakwah Muhammadiyah di DKI Jakarta. Dengan ilmu yang telah didapatkan, para relawan siap untuk berkontribusi secara aktif dalam membuat dan memasifkan penyebaran informasi di media sosial. Inisiatif ini tidak hanya membekali para relawan dengan keterampilan, tetapi juga menanamkan semangat dakwah berkemajuan.