Kamis, April 24, 2025
No menu items!

Selalu Berniat Baik

Must Read

JAKARTAMU.COM | Setiap amal perbuatan seorang hamba di sisi Allah bergantung pada niat yang tertanam dalam hatinya. Sebuah niat yang tersembunyi, yang tak terlihat oleh manusia, namun ditimbang dengan sangat teliti oleh Allah Azza wa Jalla. Sehingga, betapa pentingnya menjaga niat sebelum memulai sebuah amal, karena niat adalah penentu nilai amal tersebut: apakah bernilai ibadah atau justru menjadi beban dosa.

Abdullah bin Ahmad bin Hanbal rahimahumallāh pernah berkata kepada ayahnya, Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullāh, “Ayah, berilah aku nasihat.” Maka ayahnya menjawab dengan penuh kebijaksanaan: “Wahai anakku, selalulah berniat kebaikan, karena engkau akan senantiasa berada dalam kebaikan selama engkau berniat baik.”
(Al-Adab Asy-Syar’iyyah, Ibnul Muflih)

Nasehat ini sederhana, namun mengandung lautan hikmah. Seorang muslim yang hatinya senantiasa dipenuhi niat-niat kebaikan, meskipun sebagian amalnya belum sempat terlaksana, tetap dicatat oleh Allah sebagai kebaikan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang ia niatkan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Niat adalah akar dari seluruh amal. Niat ibarat benih yang menentukan pohon seperti apa yang akan tumbuh: apakah akan tumbuh pohon yang rimbun meneduhkan atau duri yang melukai. Maka siapa yang menanam benih kebaikan di dalam pikirannya, akan memanen amal yang penuh berkah. Namun siapa yang membiarkan pikirannya liar dan kotor, maka amal buruk akan tumbuh dari sana tanpa disadari.

Ibnul Qayyim rahimahullāh berkata:
“Pikiran adalah pangkal dari segala kebaikan dan pangkal dari segala keburukan.”
(Miftāḥ Dār as-Sa’ādah)

Dari pikiran akan lahir niat. Dari niat akan lahir perbuatan. Dari perbuatan akan lahir kebiasaan. Dan dari kebiasaan akan terbentuklah kepribadian. Maka siapa yang menjaga pikirannya dari prasangka buruk, dari niat-niat tercela, dari dengki, iri, dendam, dan rencana dosa—niscaya Allah akan menuntunnya pada amal-amal yang diridhai.

Betapa banyak orang yang tampaknya sederhana, tidak dikenal manusia, namun setiap hari ia meniatkan banyak kebaikan: ingin membantu orang tua, ingin sedekah, ingin mendoakan sesama, ingin mengajarkan ilmu, ingin memperbaiki akhlaknya, meskipun sebagian belum terlaksana karena keterbatasan. Tapi Allah Maha Mengetahui isi hatinya. Allah berfirman:

وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُّبِينٍ

“Dan Kami mencatat segala amal yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas (yang mereka tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).”
(QS. Yāsīn: 12)

Orang yang meniatkan kebaikan, namun tidak mampu melakukannya karena uzur syar’i, tetap akan diberi pahala seolah ia melakukannya. Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا مَرِضَ العَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا

“Apabila seorang hamba sakit atau bepergian, maka dicatat baginya pahala seperti apa yang biasa ia lakukan ketika bermukim dan sehat.”
(HR. Bukhari)

Karena itu, marilah kita menjaga pikiran agar tetap bersih dan suci. Pikiran yang bersih akan menuntun pada niat baik. Dan niat baik adalah jembatan menuju amal saleh.

Jangan biarkan pikiran kita dikotori oleh iri, syak wasangka, niat membalas, niat menyakiti, niat menjatuhkan orang lain. Karena niat buruk yang tertanam di dalam hati, jika dibiarkan, akan tumbuh menjadi perbuatan buruk yang bisa menjerumuskan kita pada dosa besar.

Sebaliknya, tanamkan niat-niat baik setiap hari, walaupun tampak sepele. Misalnya, “Aku ingin membantu orang hari ini,” atau, “Aku niat tidak menyakiti siapa pun hari ini,” atau, “Aku ingin membuat seseorang tersenyum hari ini.” Karena bisa jadi, dari niat kecil itulah Allah membuka pintu-pintu pahala dan keberkahan yang tak terduga.

Mari kita menjaga pikiran agar tetap jernih. Mari kita perbaiki niat sebelum beramal. Dan mari kita berdoa agar Allah meneguhkan hati kita dalam niat yang lurus di setiap langkah kehidupan.

اللَّهُمَّ اجْعَلْ سَرِيرَتَنَا خَيْرًا مِنْ عَلَانِيَتِنَا، وَاجْعَلْ نِيَّتَنَا خَيْرًا مِنْ عَمَلِنَا، وَاجْعَلْ عَمَلَنَا صَالِحًا، وَاجْعَلْهُ لِوَجْهِكَ خَالِصًا، وَلَا تَجْعَلْ فِيهِ لِغَيْرِكَ شَيْئًا

“Ya Allah, jadikan batin kami lebih baik dari lahir kami, dan niat kami lebih baik dari amal kami. Jadikan amal kami amal yang saleh, dan jadikan ia ikhlas hanya karena-Mu, dan jangan jadikan di dalamnya sedikit pun untuk selain-Mu.”

Koperasi Jadi Pilar Ekonomi Baru di Kawasan Transmigrasi

JAKARTAMU.COM | Program transmigrasi tidak hanya memindahkan penduduk, tetapi juga menumbuhkan embrio kekuatan ekonomi baru melalui pembentukan koperasi. Wakil...
spot_img

More Articles Like This