JAKARTAMU.COM | Hari Bermuhammadiyah PCM Grogol menjadi ajang untuk memperkenalkan tiga sekolah di Perguruan Muhammadiyah Grogol, Jalan Dr Susilo 1 Jakarta Barat, Sabtu (8/2/2025). Ketiganya yakni SD Muhammadiyah 10, SMP Muhammadiyah 12, dan SMA Muhammadiyah 24.
Selain jajaran Pimpinan Cabang Muhammadiyah Grogol mulai Muhammad Arief Prasetyo S.Kom (Ketua); Irfan Fachruddin, SE (Sekretaris); Achmad Fahri {MPKU); Sufahmi S.Kom (Sekretaris Dikdasmen); hadir pula Kepala SD Muhammadiyah 10, Kepala SMP Muhammadiyah 12, Kepala SMA Muhammadiyah 24, para dewan guru, serta siswa siswi dan wali murid.
Tak ketinggalan utusan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Jakarta Barat (PDPM) yang sekaligus beraudensi dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Grogol. Puncak acara diisi tausiyah yang disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, KH Dr. Nurhadi Muhammad Sani, M.Ag.

Selain ceramah agama, acara diisi pula dengan hapalan Al-Quran, pentas seni, atraksi Hizbul Wathan dan Tapak Suci, serta dongeng anak, penggalangan donasi dana untuk Musala Al-Ikhsan serta bazar.
Ketua PCM Grogol M Arief Prasetyo mengatakan sebagai bagian dari Muhammadiyah, semua kader bertanggung jawab untuk terus mengembangkan dakwah Islam berkemajuan. ”Mari kita jadikan momentum Hari Bermuhammadiyah ini sebagai pemantik semangat untuk berkontribusi lebih bagi umat dan bangsa,” katanya.
Ketua Panitia Hari Bermuhammadiyah Tukiman, S.Pd mengatakan kegiatan ini bukan hanya bersilaturahmi mempererat ukhuwah. Lebih dari itu ada misi yang mulia. ”Yaitu berdonasi untuk pembangunan musala Al Ikhsan sebagai sarana dan ibadah umat, tempat belajar, tempat membangun karakter. Karena itu partisipasi kita adlah investasi akhirat yang pahalanya akan terus mengalir,” ujar dia.

Ketua Panitia Pembangunan Musala Al-Ikhsan Ustaz Nana Juliana, S.Ag mengatakan musala yang baru di sekolah sangat berperan dalam upaya membina generasi yang madani. Musala memainkan peran sebagai sarana membantu pendidikan non-formal, yang memberi dampak positif terhadap lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar pada umumnya.
”Terwujudnya akhlak mulia sesuai dengan visi sekolah tersebut, tidak terlepas dari penanaman nilai-nilai dan norma agama yang terintegrasi dalam proses pembelajaran dan kegiatan-kegiatan keagamaan terutama dalam beribadah,” katanya.