Selasa, Maret 11, 2025
No menu items!
spot_img

Senangnya Uwais Kembali ke Sekolah dengan Seragam Baru dari Kaptensi

spot_img
Must Read

BEKASI, JAKARTAMU.COM | Dengan senyum lebar, pagi itu Uwais berangkat ke sekolah. Siswa kelas V SD Shibghah Akhlak Quran (Sakura), Kota Bekasi itu tidak bisa menyembunyikan rasa gembiranya kembali bersekolah, Senin (10/3/2025). Bersama sang adik, langkahnya mantap memasuki gerbang sekolah, menyapa teman-teman yang sudah lebih dulu datang.

”Senang rasanya bisa bertemu lagi dengan teman-teman,” ujar Uwais.

Senyum Uwais itu sangat membahagiakan ibunya, Syakirotul Maulida. Sebab hampir sepekan bocah bernama lengkap Abdurrahman Uwais al-Qarni itu terpaksa “meliburkan diri” lantaran banjir yang melanda rumahnya di Perum Pondok Mitra Lestari, Jatirasa, Jatiasih.

Banjir besar di Bekasi pekan lalu dianggap lebih parah dari lima tahun lalu. Perum Pondok Mitra Lestari yang berhadapan dengan kompleks Galaxy adalah salah satu lokasi terdampak paling parah. Rumah Uwais sendiri persis berada pada deretan depan tanggul sungai.

Menurut Maulida, Selasa (4/3/2025) sekitar pukul 02.00 dini hari, air sudah mencapai bibir tanggul sementara hujan yang masih mengguyur. Dalam hitungan menit, air mulai tumpah. Bersama suami, ibu tiga anak itu pun memutuskan untuk secepatnya mengungsi ke rumah saudara di kompleks perumahan yang sama.

Baca juga: Banjir Besar Melanda Jabodetabek: Ribuan Warga Terdampak dan Kerugian Meluas

Tak ada kesempatan untuk menyelamatkan barang. Tinggal pakaian yang melekat di badan menemani mengungsi. Sambil menggendong si bungsu yang masih membutuhkan ASI, Maulida membawa dua anaknya yang lain. Sementara sang suami mengevakuasi nenek Uwais yang setiap hari membutuhkan tabung oksigen.

Dengan susah payah, Maulida dan keluarga sampai dengan selamat di rumah dua lantai milik saudaranya. Bersama keluarga saudaranya, mereka pun berkumpul di lantai atas. Namun tak berselang lama, air mulai memasuki rumah dan dengan cepat meninggi. Maulida melihat air melahap atap-atap rumah tak bertingkat.

Syukur, air tidak mencapai lantai dua rumah saudara Maulida. Namun mereka semua terjebak sampai malam hingga akhirnya bisa dievakuasi menggunakan perahu karet. Malam itu juga, Maulida lalu mengungsi ke rumah sang ibu di Bekasi Utara.

Habis Banjir Terbitlah Lumpur

Sehari kemudian, air mulai surut. Tetapi Maulida baru kembali ke rumah pada Jumat (7/3/2025). Dia melihat tumpukan sampah yang menggunung di kompleks perumahan. Sebagian rumah tetangganya sudah terlihat bersih seperti belum dilanda banjir. Namun tidak sedikit yang masih menyisakan lumpur, termasuk rumahnya, kendati sempat dibersihkan sang suami sehari sebelumnya. Bekas lumpur banjir tampak di atap rumahnya.

”Tetangga mempekerjakan orang untuk membersihkan rumah, sehari Rp200 ribu jadi lebih cepat bersih. Kalau kami bersih-bersih sendiri,” ujar Maulida.

Tidak ada barang yang “selamat” di rumah Uwais. Foto/istimewa

Tidak ada perabotan rumah Maulida yang selamat. Tak satu pun baju bisa dipakai. Lemari pakaian miliknya bercampur lumpur banjir.

”Saya sampai bingung apa dulu yang harus saya kerjakan. Sementara saya sendiri belum bisa bergerak bebas karena masih ada bayi yang masih membutuhkan ASI. Saya seperti orang linglung melihat rumah berantakan semua, lumpur, barang-barang pun kotor dan hancur,” ujar dia.

Tumpukan sisa sampah banjir di Perum Pondok Mitra Lestari, Jatirasa, Jatiasih. Foto/jakartamu.com

Hingga Minggu (9/3/2025) malam, masih ada dua alat berat yang siaga di kompleks perumahan ini. Di ujung jalan utama kompleks juga masih menumpuk sampah banjir, mulai kasus hingga televisi. Menurut Maulida, sebelumnya sudah banyak truk yang berlalu lalang mengangkut sampah.

Baca juga: Puluhan Anak Antusias Ikuti Khitan Massal di SD Sakura

Tidak Menerima Bantuan Pemerintah

Menurut data Pemprov Jabar, banjir besar itu melanda 8 kecamatan di Bekasi dengan 52 ribu orang warga terdampak. Pemerintah menyiapkan dana Rp1,4 miliar untuk penanganan banjir tersebut, sebagaimana keputusan rapat koordinasi di Pendopo Wali Kota Bekasi pada Kamis (6/3/2025).

Sesuai hasil rapat, bentuk bantuan yang diberikan mencakup paket sembako, makanan siap saji, air mineral, telur, minyak goreng, hygiene kit, selimut, matras, kasur lipat, terpal, perahu karet, serta perahu polyethylene. Pemerintah juga mengalokasikan dana operasional sebesar Rp200 juta untuk upaya tanggap darurat di lapangan.

Meski demikian, Maulida mengaku sama sekali tidak menerima bantuan pemerintah. Bahkan bantuan makanan pun tak didapatnya saat terjebak berjam-jam di lantai dua rumah saudaranya, walau dia sudah berusaha. Hingga hari ini pun, belum ada bantuan pun dari pemerintah yang diterima keluarganya maupun warga sekitar.

Kaptensi menyerahkan bantuan perlengkapan sekolah. Foto/istimewa

Beruntung ada perhatian dari pihak sekolah, sesama wali murid, juga komunitas masyarakat yang membantu meringankan beban mereka. Salah satunya adalah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama). Komunitas Kagama kabupaten Bekasi (Kaptensi) menyalurkan bantuan perlengkapan sekolah, termasuk seragam yang dikenakan Uwais pagi itu.

Maulida mengatakan bantuan tersebut sangat berarti, terutama untuk dua anaknya yang sudah berhari-hari tidak bisa ke sekolah karena tidak ada baju seragam, buku, dan perlengkapan lainnya. Bantuan yang tersebut membantu pemulihan psikologis anaknya.

”Alhamdulillah anak-anak sudah mulai bersekolah hari ini. Mereka sangat bersemangat, apalagi perlengkapan sekolah mereka baru. Terimakasih untuk bantuan perlengkapan sekolah yang diberikan Kaptensi. Semoga Allah membalas dengan pahala kebaikan,” kata Maulida.

Sulistyani, perwakilan Kaptensi mengatakan, bantuan tersebut diserahkan sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas Kagama, khususnya di Bekasi. ”Kami berharap bantuan yang diberikan Kaptensi bisa meringankan beban keluarga terdampak banjir,” katanya.

spot_img

Ustadz Afdal Zikri Ajak Maksimalkan Amalan Ramadhan

JAKARTAMU.COM -- Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Matraman, Jakarta Timur laksanakan Safari Ramadhan 1446 Hijriyah ke Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM)...

More Articles Like This