JAKARTAMU.COM | Ketegangan di Tulkarm, wilayah Palestina, kembali meningkat. Pasukan Israel melancarkan serangan besar-besaran pada Selasa (11/2/2025) dengan membongkar tiga rumah di kamp pengungsi Nour Shams dan membakar satu rumah di kamp pengungsi Tulkarm.
Tak hanya itu, pasukan Israel juga menghalangi tim medis untuk memasuki kamp Nour Shams. Hal ini membuat warga, khususnya para lansia, orang sakit, dan penyandang disabilitas, kesulitan mendapatkan bantuan. Tim medis bahkan dipaksa untuk menjauh dari lokasi kejadian, menghalangi mereka dalam memberikan pertolongan yang diperlukan.
Serangan di Nour Shams yang sudah berlangsung tiga hari berturut-turut telah menyebabkan gelombang pengungsian baru. Puluhan keluarga terpaksa meninggalkan rumah mereka di bawah ancaman dan intimidasi pasukan Israel. Suara tembakan dan ledakan menggema di seluruh wilayah tersebut.
Baca juga: Berjalan Pulang ke Reruntuhan: Warga Palestina Kembali ke Utara Gaza
Warga yang mengungsi mencari perlindungan di berbagai tempat, tergantung pada lokasi yang diizinkan oleh pasukan Israel. Beberapa keluarga mengungsi ke arah timur, menuju kota Anabta dan Kafr al-Labad, sementara yang lain mengungsi ke daerah Dhannaba, Iktaba, dan pusat kota Tulkarm. Beberapa warga terpaksa berlindung di dekat tambang batu yang berdekatan dengan kamp.
Selain membongkar rumah, bulldozer Israel juga terus merusak infrastruktur dan properti di berbagai wilayah kamp Nour Shams. Perusakan meluas dari daerah Jabal al-Nasr, Al-Salihin, Al-Manshiyya, dan Al-Maslakh hingga jalan-jalan di dalam kamp. Jalan utama menuju Nablus juga hancur total, termasuk pintu masuk ke kamp.
Di kamp pengungsi Tulkarm, pasukan Israel meningkatkan jumlah pasukannya dengan menempatkan pasukan infanteri di rumah-rumah kosong dan gang-gang sempit, yang kemudian mereka ubah menjadi pos militer. Pasukan Israel juga melepaskan tembakan dengan peluru tajam secara intensif, dan membakar sebuah rumah milik keluarga Al-Awfi di lingkungan Marba’a Hanoun.
Pasukan Israel juga mengambil alih bangunan dan rumah-rumah di bagian utara dan timur kamp untuk dijadikan barak militer dan posisi penembak jitu. Mereka juga menargetkan warga sipil yang mencoba kembali ke rumah mereka di lingkungan Syuhada, menembak mereka tanpa ampun.
Baca juga: DMI Tegaskan Ide AS Merelokasi Warga Palestina Tidak Mungkin Terjadi
Secara bersamaan, pasukan Israel juga ditempatkan di seluruh kota Tulkarm, terutama di dekat Rumah Sakit Pemerintah Thabet Thabet, persimpangan Abu Safiya di distrik timur, dan pasar sayur. Mereka menghalangi pergerakan warga sipil dengan menghentikan kendaraan, memeriksa kartu identitas warga, dan melakukan penyerangan fisik terhadap beberapa orang. Seorang pemuda bahkan dipukuli dengan brutal saat sedang diperiksa.
Tidak hanya itu, pasukan Israel juga menggerebek toko-toko komersial dan pusat perbelanjaan di sepanjang Jalan Rumah Sakit. Mereka menginterogasi para pemilik toko di tempat kejadian.
Serangan brutal Israel di Tulkarm telah menyebabkan kerusakan yang signifikan dan menimbulkan trauma mendalam bagi penduduk setempat. PBB dan organisasi internasional lainnya mendesak Israel untuk menghentikan kekerasan dan menghormati hukum internasional.
Sumber : WAFA Palestinian Journalist