Selasa, April 1, 2025
No menu items!
spot_img

Silaturahmi di Hari Raya Idul Fitri: Menjalin Kasih Sayang Karena Allah

Must Read

JAKARTAMU.COM | Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata:

“Di antara perkara yang sangat disayangkan hari ini yaitu dengan banyaknya kaum muslimin yang lalai dari menunaikan hak kedua orang tua dan sanak famili. Mereka memutus tali silaturahmi dengan alasan bahwa kerabat mereka tidak menyambung silaturahmi kepada mereka, ini adalah alasan yang tidak bermanfaat, dikarenakan jika dia hanya menyambung silaturahmi kepada yang bersilaturrahmi kepada dirinya maka dirinya bersilaturahmi bukan karena Allah azza wa jalla.”

📚 [Majalis Syahri Ramadhan – 213]

قال الشيخ ابن عثيمين رحمه الله :

من المؤسف أن كثيرا من المسلمين اليوم غفلوا عن القيام بحق #الوالدين و #الأرحام، وقطعوا حبل الوصل وحجة بعضهم أن أقاربه لا يصلونه وهذه الحجة لا تنفع؛ لأنه لو كان لا يصل إلا من وصله لم تكن صلته لله عز وجل.

📚 (مجالس شهر رمضان -213)

Lebaran adalah momen yang penuh berkah di mana kaum muslimin kembali kepada fitrah setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Salah satu tradisi yang paling menonjol di hari raya Idul Fitri adalah silaturahmi. Inilah waktu yang tepat untuk mempererat hubungan kekeluargaan, meminta maaf, dan memperbaiki tali persaudaraan yang mungkin sempat renggang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari No. 5985 dan Muslim No. 2557)

Lebaran bukan hanya tentang pakaian baru atau hidangan lezat, tetapi lebih kepada makna spiritual dalam merajut kembali hubungan yang mungkin sempat terputus. Silaturahmi hendaknya dilandasi dengan niat yang ikhlas karena Allah, bukan sekadar formalitas atau kebiasaan tahunan. Jika seseorang hanya bersilaturahmi kepada mereka yang menyambung hubungan dengannya, maka ia tidak benar-benar menjalankan silaturahmi yang sejati. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ، وَلَكِنَّ الْوَاصِلَ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
“Bukanlah orang yang menyambung silaturahmi itu orang yang sekadar membalas (kebaikan), tetapi yang disebut menyambung silaturahmi adalah orang yang tetap menyambungnya meskipun telah diputus oleh saudaranya.” (HR. Bukhari No. 5991)

Maka, di hari yang fitri ini, marilah kita manfaatkan kesempatan emas untuk menyambung tali kasih sayang dengan keluarga, saudara, dan sahabat. Jangan biarkan ego dan gengsi menghalangi kita untuk memulai kembali hubungan yang baik. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita hamba-hamba yang senantiasa menjaga hubungan silaturahmi karena-Nya. Aamiin.

Saya telah menambahkan uraian tentang silaturahmi saat Lebaran sesuai dengan konteks Idul Fitri dan memperbarui judul agar lebih relevan. Silakan tinjau dan beri masukan jika ada yang perlu disesuaikan lagi!

Sejarah Muhammadiyah (1): Nur dari Kauman

Oleh: Sugiyati, S.Pd Kauman, sebuah perkampungan santri di jantung Yogyakarta, tengah memasuki era perubahan besar pada awal abad...

More Articles Like This