AMBARAWA, JAKARTAMU.COM | Stasiun Kereta Api Ambarawa, yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, menyimpan sejarah panjang dan transformasi menarik dari masa ke masa. Berikut adalah narasi lengkap tentang riwayat, fungsi, dan perubahannya hingga menjadi museum dan objek wisata yang populer.
Riwayat Stasiun Ambarawa di Masa Lalu
Stasiun Ambarawa dibangun pada tahun 1873 oleh pemerintah Hindia Belanda dengan nama Willem I Station. Pembangunan stasiun ini merupakan bagian dari jaringan kereta api yang menghubungkan Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) untuk mendukung pengangkutan hasil perkebunan, terutama kopi, tembakau, dan tebu, dari daerah pedalaman ke pelabuhan Semarang. Stasiun ini juga berfungsi sebagai sarana transportasi militer untuk memudahkan pergerakan pasukan Belanda.
Stasiun Ambarawa menjadi pusat penting bagi jalur kereta api yang melayani rute Ambarawa-Yogyakarta dan Ambarawa-Kedungjati. Dengan lokasinya yang strategis di dataran tinggi, stasiun ini menjadi penghubung vital antara wilayah Semarang dan Magelang. Pada masa kejayaannya, stasiun ini ramai dengan aktivitas pengangkutan barang dan penumpang.

Fungsi Transportasi Reguler yang Berakhir
Seiring perkembangan zaman, fungsi Stasiun Ambarawa sebagai sarana transportasi reguler mulai menurun. Pada tahun 1970-an, jalur kereta api di wilayah Ambarawa dinilai tidak lagi efisien karena perkembangan moda transportasi lain seperti mobil dan bus. Selain itu, biaya operasional yang tinggi dan minimnya penumpang membuat jalur ini tidak lagi layak dipertahankan.
Pada tahun 1976, pemerintah memutuskan untuk menghentikan operasional kereta api reguler di Stasiun Ambarawa. Penutupan ini menandai berakhirnya era transportasi kereta api di wilayah tersebut. Namun, stasiun ini tidak dibiarkan terlupakan. Melihat nilai sejarah dan potensi wisata yang dimilikinya, pemerintah dan pihak terkait memutuskan untuk mengalihfungsikan Stasiun Ambarawa menjadi museum.
Transformasi Menjadi Museum Kereta Api Ambarawa
Pada tahun 1978, Stasiun Ambarawa resmi diubah menjadi Museum Kereta Api Ambarawa, yang dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Museum ini menjadi salah satu museum kereta api tertua dan terbesar di Indonesia. Koleksi utamanya adalah lokomotif uap kuno yang masih terawat dengan baik, termasuk lokomotif legendaris seperti B2502 dan B2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen, Jerman.
Museum ini tidak hanya menyimpan artefak sejarah perkeretaapian, tetapi juga menjadi tempat edukasi bagi masyarakat tentang perkembangan teknologi transportasi di Indonesia. Pengunjung dapat melihat langsung koleksi kereta api tua, alat-alat perkeretaapian, dan dokumentasi sejarah yang dipajang di dalam museum.
Objek Wisata dan Kereta Api Wisata
Selain sebagai museum, Stasiun Ambarawa juga menjadi objek wisata yang menarik. Salah satu daya tarik utamanya adalah Kereta Api Wisata Ambarawa, yang menggunakan lokomotif uap kuno untuk melayani rute Ambarawa-Bedono atau Ambarawa-Tuntang. Perjalanan dengan kereta api ini menawarkan pengalaman nostalgia sekaligus pemandangan alam yang memukau, seperti hamparan sawah, perbukitan, dan Danau Rawa Pening.
Kereta Api Wisata Ambarawa sering kali menjadi destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Aktivitas ini juga menjadi sarana untuk mengenang kejayaan kereta api uap di masa lalu. Selain itu, stasiun ini sering digunakan sebagai lokasi pemotretan pre-wedding, syuting film, atau acara-acara bertema vintage.
Fakta Menarik Stasiun Ambarawa Saat Ini
- Lokomotif Uap Terakhir di Indonesia: Stasiun Ambarawa menjadi rumah bagi lokomotif uap terakhir yang masih beroperasi di Indonesia. Lokomotif ini menjadi kebanggaan dan simbol kejayaan perkeretaapian masa lalu.
- Warisan Budaya Dunia: Pada tahun 2021, jalur kereta api Ambarawa diusulkan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO karena nilai sejarah dan budayanya yang tinggi.
- Spot Fotografi yang Instagramable: Bangunan stasiun yang bergaya kolonial Belanda dan koleksi kereta api tua menjadi latar belakang yang sempurna untuk fotografi.
- Event Tahunan: Museum Kereta Api Ambarawa sering mengadakan event khusus, seperti festival kereta api atau pameran sejarah, yang menarik minat pengunjung.
Kesimpulan
Stasiun Kereta Api Ambarawa adalah saksi bisu perkembangan transportasi di Indonesia. Dari fungsi awalnya sebagai sarana transportasi reguler, stasiun ini kini telah bertransformasi menjadi museum dan objek wisata yang memikat. Keberadaannya tidak hanya melestarikan sejarah perkeretaapian, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang mendidik dan menghibur. Dengan segala keunikan dan nilai sejarahnya, Stasiun Ambarawa tetap menjadi kebanggaan bangsa Indonesia dan warisan yang patut dijaga untuk generasi mendatang. (Dwi Taufan Hidayat, Penasehat Takmir Mushala Al-Ikhlas Desa Bergas Kidul Kabupaten Semarang)