JAKARTAMU.COM | Setelah 15 bulan peperangan yang menyisakan kerusakan parah, Gaza kini bergemuruh dengan suara kegembiraan dan harapan. Gencatan senjata yang ditunggu-tunggu akhirnya berlaku, menandai dimulainya lembaran baru bagi ribuan warga Palestina yang siap kembali ke rumah mereka.
Pada Minggu (19/1/2025) pukul 11:15 waktu setempat, suasana di Gaza seketika berganti. Ratusan warga berlarian ke jalan-jalan, membagikan permen dan mengibarkan bendera Palestina.
“Kegembiraanku tiada tara,” ujar Salah, seorang warga Gaza, dengan mata berbinar. “Kami siap kembali ke Gaza City dan berkumpul dengan keluarga. Di sini, kami selalu merasa takut, tetapi di rumah, kebahagiaan akan kembali menghiasi hidup kami.”
Baca juga: Perang Israel di Gaza Berakhir, Tantangan Baru Menanti
Anak-anak berlarian di sepanjang jalan, wajah mereka ceria mengungkapkan harapan yang terpendam selama berbulan-bulan. Seorang pemuda menambahkan, “Semua orang bahagia, terutama anak-anak. Kami berharap gencatan senjata ini dapat bertahan.”
Di tengah sorak-sorai, para petugas kesehatan dan penyelamat juga ikut merayakan. Tak ketinggalan tim pertahanan sipil mengangkat tanda kemenangan, menandakan akhir dari kebisingan bom dan pesawat tempur yang menghantui mereka selama ini.
“Sejak gencatan senjata berlaku, tidak ada pelanggaran yang dilaporkan,” kata Hani Mahmoud, koresponden Al Jazeera dari Deir el-Balah.
Meski kegembiraan menyelimuti, bayang-bayang penderitaan masih membekas. Sebelum gencatan senjata ini, lebih dari 47.000 warga Palestina kehilangan nyawa, sementara ribuan lainnya terluka.
Di Rafah, seorang warga mengungkapkan harapannya untuk kembali ke rumah meski telah mendengar bahwa tempat tinggalnya hancur. “Saya akan mencari tempat untuk mendirikan tenda bersama keluarga saya,” ujarnya.
Baca juga: Israel Berulah Terus, Gencatan Senjata di Gaza Kembali Gagal
Namun, di balik senyum dan tawa, ada rasa cemas yang menyelimuti. Nour Saqqa, seorang wanita yang baru saja kembali, merasakan campuran emosi yang luar biasa. “Kami belum bisa sepenuhnya merasa lega. Ketidakpastian membuat kami terus hidup dalam kecemasan,” ucapnya.
Gaza kini menyimpan harapan baru, meskipun dengan kesadaran bahwa perjalanan menuju pemulihan akan panjang dan penuh tantangan. Kegembiraan mungkin mengisi jalanan, tetapi ingatan akan sakit dan kehilangan masih membayangi.
Dengan harapan yang tumbuh di tengah reruntuhan, warga Gaza melangkah maju, menantikan hari-hari yang lebih cerah.
Sumber : Al-Jazeera