JAKARTAMU.COM | Ketika panitia bhakti sosial ingin mengadakan acara, yang maling mudah dan hemat adalah menyelenggarakan donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia atau PMI.
Ulang tahun perusahaan ada acara donor darah. Acara peringatan hari besar keagamaan di masjid, gereja, vihara ada acara donor darah. Milad Muhammadiyah di berbagai kompleks perguruan atau amal usaha Muhammadiyah (AUM) juga ada acara donor darahnya.
Maka sedih rasanya mendengar kekisruhan di PMI. Kabar terkini Jusuf Kalla melaporkan Agung Laksono ke polisi terkait kisruh pemilihan Ketua Umum PMI.
Agung telah membuat Musyawarah Nasional PMI tandingan. Jusuf Kalla yang Ketua Umum PMI periode 2024-2029 menganggap gerakan Agung illegal.
Di sisi lain, Agung Laksono dinyatakan terpilih sebagai Ketum PMI dalam Munas PMI tandingan. Agung mengaku kecewa terkait syarat dukungan untuk menjadi caketum PMI.
Ia mengklaim mengantongi dukungan lebih dari 50% peserta Munas PMI sebelum menggelar munas tandingan. Namun, dia mengatakan jumlah dukungan berkurang sehingga tak cukup syarat.
Wajar jika sebagian besar masyarakat merasa sangat prihatin melihat perseteruan dua tokoh Golkar ini.
Banyak hal yang menarik tentang PMI. Salah satu Institusi tersibuk mitra Kementerian Kesehatan ini sebagai NGO yang membutuhkan dana operasional cukup besar.
Dana operasional salah satunya disupport dari donasi atau sumbangan dari masyarakat.
Pernah suatu masa, sumbangan dana PMI dijuluki masyarakat dengan sebutan ‘sumbangan setengah memaksa’. Ketika semua pembayaran masih dengan uang tunai, hampir semua loket pembayaran manual di semua instansi negara maupun swasta ketitipan kupon sumbangan PMI.
Bayar PBB disodorkan kupon sumbangan. Bayar listrik disodorkan kupon sumbangan PMI. Beli tiket bioskop disodorkan kupon sumbangan PMI. Bahkan bagi rapor di sekolah, orang tua yang belum atau ada tunggakan biaya ini dan itu di sekolah, dan ditagih untuk melunasinya, masih juga disodorkan kupon sumbangan PMI.
Sejak pembayaran nontunai semarak, kupon-kupon sumbangan PMI mulai jarang ditemukan. Walaupun penulis masih menemukannya di Terminal Bus antar kota antar provinsi Pulogebang Jakarta Timur, jika traveller ingin keluar kota, sebelum masuk ruang tunggu pemberangkatan bus, harus melewati loket pemeriksaan tiket. Di situlah traveller disodorkan kupon sumbangan PMI.
Masyarakat awam mungkin secara umum hanya mengenal donor darah utuh. Padahal ada jenis donor lainnya trombosit, plasma, dan sel darah merah. Komponen darah tersebut bisa dipisahkan selama atau setelah donasi untuk memberikan pasien darah sesuai yang dibutuhkan.
Saat era covid yang lalu donor plasma mulai populer di masyarakat. Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien Covid-19 yang telah sembuh, dan kemudian diproses agar dapat diberikan kepada pasien yang sedang dalam masa pemulihan setelah terinfeksi.
Jadi, donor darah plasma konvalesen adalah donor darah dari penyintas Covid-19 untuk membantu pasien lain yang belum sembuh dari corona.
Pada Kantor PMI di Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat, ada ruangan khusus untuk mengambil donor plasma bagi pendonor, selain sebelumnya di kesehatan terlebih dahulu. Tidak semua penyintas covid bersedia untuk mendonorkan plasmanya, karena beberapa hal tertentu. Salah satunya, mereka ketika masuk ruangan sudah ada rasa takut.
Darah yang diambil dari pembuluh vena tangan. Disedot melalui mesin penyaring. Mesin penyaring langsung mengeluarkan cairan plasma dan ditampung dengan kantong kantong darah seperti kantong darah pada umumnya. Namun cairan tersebut sudah berubah, tidak merah lagi tapi berwaina kuning pucat.
Pengambilan darah pun memakan waktu yang cukup lama. Dari 20 menit sampai dengan 45 menit. Tidak seperti pengambilan darah untuk sederhana yang cukup 5 – 10 menit saja.