Minggu, Februari 23, 2025
No menu items!

Swiss Investasi Pabrik dan Kebun Kakao di Kawasan Transmigrasi

Must Read

JAKARTAMU.COM | Kementerian Transmigrasi telah menerima investasi dari Swiss untuk mengembangkan tanaman kakao. Swiss membutuhkan lahan seluas 10 ribu hektare untuk perkebunan dan membangun pabrik.

”Adanya pabrik pasti juga membutuhkan sumber daya manusia. Nah, model kerja sama pengembangkan bisnis seperti ini terbuka lebar di kawasan transmigrasi,” kata Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi saat berbicara dalam Outlook Ekonomi 2025 bertema Prospek Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Tantangan dan Peluang di Jakarta, Sabtu (22/2/2025).

Dalam acara yang digelar oleh Kamar Entrepreneur Indonesia (Keind) itu, Viva Yoga mengajak para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis di kawasan transmigrasi, baik skala kecil hingga besar. Hal ini senapas dengan pemikiran Bung Hatta pada tahun 1946 mengenai pentingnya industrialisasi di luar Jawa.

Baca juga: Capai Pertumbuhan 8%, Wamen Viva Yoga Dorong Kolaborasi Pemerintah-Swasta

“Bung Hatta saat itu mengatakan industrialisasi besar-besaran harus segera dibangun di luar Jawa untuk itu diperlukan pemindahan penduduk Jawa sebagai tenaga kerjanya”, tuturnya.

Di hadapan peserta seminar Viva Yoga, menegaskan bahwa transmigrasi masih sangat relevan dengan kebutuhan Indonesia. Dia mengungkapkan pemindahan penduduk dari Jawa dan Bali ke tempat-tempat yang masih longgar membuat wilayah Indonesia terjaga dari klaim negara lain. “Dengan program transmigrasi inilah sebagai salah satu upaya untuk menjaga wilayah Indonesia,” tambahnya.

Viva Yoga lalu mengungkapkan data bahwa pada 2024 Kementerian Transmigrasi memberangkatkan sebanyak 132 kepala keluarga transmigran. Sejak tahun 1950, telah dipindahkan penduduk dari Jawa dan Bali sebanyak 9 juta jiwa.

Selain untuk menjaga wilayah Indonesia, alasan mengapa Kementerian Transmigrasi dijadikan kementerian tersendiri di masa Presiden Prabowo adalah untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup rakyat. Kawasan transmigrasi menjadi wilayah pertumbuhan baru. Dari lahan-lahan yang kosong yang selanjutnya menjadi kawasan transmigrasi hingga terbentuk 1.567 desa, 466 kecamatan, 116 kabupaten/kota, dan 3 provinsi.

Baca juga: Wamentrans Viva Yoga Paparkan Tiga Fungsi Strategis Transmigrasi

“Tiga provinsi itu adalah Sulawesi Barat, Kalimantan Utara, dan Papua Selatan. Daerah-daerah itu sekarang menjadi kawasan ekonomi dan pertumbuhan. Jadi tidak benar kalau transmigrasi memindahkan kemiskinan,” tambanya.

Lebih jauh, transmigrasi di masa Presiden Prabowo juga mendukung program prioritas pembangunan di Presiden Prabowo yakni mewujudkan swasembada pangan. Dirinya memegang data BPS yang menyatakan kawasan-kawasan transmigrasi adalah lumbung pangan nasional di luar Pulau Jawa. “Tinggal mensinergikan dengan food estate sehingga keinginan mewujudkan swasembada pangan bisa tercapai”, ujarnya.

Selain Viva Yoga hadir sebagai pembicara dalam Outlook Ekonomi 2025 adalah Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Christina Aryani, Wakil Ketua Komisi VI DPR Adisatrya Suryo Sulisto, dan Pengamat Ekonomi sekaligus Wakil Ketua Kadin Aviliani. 

Ancaman Kekeringan Global 2025: Realitas, Prediksi, dan Langkah Antisipasi

JAKARTAMU.COM | Kekeringan adalah salah satu ancaman global yang semakin meningkat akibat perubahan iklim, eksploitasi sumber daya alam yang...

More Articles Like This