Minggu, Februari 23, 2025
No menu items!

Tabayyun dalam Amar Ma’ruf Nahi Mungkar: Menjaga Lisan dan Tulisan

Must Read

JAKARTAMU.COM | Di era digital saat ini, begitu mudah bagi kita untuk membagikan berbagai informasi tanpa memastikan kebenarannya. Namun, Islam mengajarkan agar kita selalu berhati-hati dengan setiap kata yang kita ucapkan dan tuliskan, karena semua itu akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.

Allah ﷻ berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah (kebenarannya), agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu.” (QS. Al-Hujurat: 6)

Ayat ini mengajarkan pentingnya tabayyun (meneliti) sebelum menyebarkan berita. Jika kita terburu-buru menyebarkan sesuatu tanpa kepastian, bisa jadi kita telah menzalimi seseorang atau suatu kelompok dengan berita yang tidak benar.

Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa menyebarkan informasi tersebut adalah bagian dari amar ma’ruf nahi mungkar (menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran). Namun, amar ma’ruf nahi mungkar harus dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai tuntunan syariat. Tidak boleh hanya berdasarkan asumsi, emosi, atau tanpa verifikasi. Jika kita menyebarkan berita tanpa tabayyun, kita justru berpotensi melakukan kezaliman.

Allah ﷻ berfirman:

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui ilmunya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban.” (QS. Al-Isra’: 36)

Jika kita mengingatkan seseorang tentang kemungkaran, tetapi caranya dengan menyebarkan berita yang tidak jelas kebenarannya, atau dengan membuka aib seseorang di depan umum tanpa keperluan syar’i, itu bukan lagi nahi mungkar, melainkan ghibah atau fitnah.

Allah ﷻ berfirman:

وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ

“Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. Al-Hujurat: 12)

Jika informasi yang kita sebarkan ternyata salah, maka itu menjadi fitnah, yang dosanya sangat besar. Rasulullah ﷺ bersabda:

الْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ

“Fitnah itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan.” (QS. Al-Baqarah: 191)

Dari hadis, Rasulullah ﷺ juga mengingatkan:

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ

“Sesungguhnya seseorang mengucapkan satu kata yang dimurkai Allah tanpa ia pikirkan dampaknya, lalu karena ucapannya itu, ia jatuh ke dalam neraka Jahannam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu, amar ma’ruf nahi mungkar harus dilakukan dengan cara yang bijak, berdasarkan ilmu, dan tidak melanggar aturan syariat. Jika ada kemungkaran, kita bisa menegurnya dengan nasihat secara langsung, mengingatkan dengan adab yang baik, atau melaporkannya kepada pihak yang berwenang, bukan dengan menyebarkan informasi yang bisa menimbulkan fitnah atau memperkeruh keadaan.

Sebagai seorang Muslim, kita harus selalu berhati-hati dalam berbicara dan menulis, baik di dunia nyata maupun di media sosial. Jangan sampai jari kita menjadi saksi yang memberatkan di hari kiamat nanti.

Mari kita biasakan tabayyun, menjaga lisan dan tulisan kita, serta menghindari ghibah dan fitnah. Semoga Allah ﷻ menjadikan kita hamba yang senantiasa menjaga amanah dalam berkata dan menyebarkan informasi. Aamiin. (Dwi Taufan Hidayat)

Ratusan Calon Mahasiswa Ikuti Tes Gelombang I Tegal Muhammadiyah University

TEGAL, JAKARTAMU.COM | Tegal Muhammadiyah University (TMU) menggelar Tes Potensi Akademik (TPA) dan proses pemberkasan bagi ratusan calon mahasiswa...

More Articles Like This