Sabtu, Maret 1, 2025
No menu items!

Tadarus Ramadan: Cahaya di Bulan Penuh Berkah

Must Read

JAKARTAMU.COM | Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan, di mana setiap amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan suci ini adalah tadarus Al-Qur’an—membaca, memahami, dan merenungkan ayat-ayat Allah.

Tadarus bukan sekadar membaca ayat demi ayat, tetapi juga menghayati maknanya, mentadabburi kandungan Al-Qur’an, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ibadah ini telah menjadi tradisi mulia yang dilakukan umat Islam di seluruh dunia, baik secara individu maupun berjamaah di masjid, mushala, atau di rumah bersama keluarga.

Keutamaan Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadan

Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadan, sebagaimana Allah berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًۭى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَـٰتٍۢ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185)

Dari ayat ini, kita memahami bahwa Ramadan adalah bulan di mana Al-Qur’an pertama kali diturunkan, menjadikannya sebagai waktu terbaik untuk berinteraksi dengan kitab suci ini.

Selain itu, Rasulullah ﷺ juga menegaskan keutamaan membaca Al-Qur’an:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ: الٓمٓ حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلَامٌ حَرْفٌ، وَمِيمٌ حَرْفٌ

“Barang siapa membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidak mengatakan bahwa ‘Alif Lam Mim’ itu satu huruf, tetapi ‘Alif’ satu huruf, ‘Lam’ satu huruf, dan ‘Mim’ satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi, No. 2910)

Hadis ini menunjukkan bahwa setiap huruf yang dibaca dari Al-Qur’an bernilai pahala yang berlipat ganda, apalagi jika dilakukan di bulan Ramadan yang penuh berkah.

Tadarus sebagai Sunnah Rasulullah ﷺ

Rasulullah ﷺ sendiri memiliki kebiasaan khusus dalam membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan. Dalam sebuah hadis disebutkan:

كَانَ جِبْرِيلُ يَعْرِضُ عَلَى النَّبِيِّ ﷺ القُرْآنَ فِي كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً، فَلَمَّا كَانَتِ السَّنَةُ الَّتِي قُبِضَ فِيهَا، عَرَضَهُ عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ

“Jibril menemui Nabi ﷺ setiap tahun di bulan Ramadan untuk menyimakkan Al-Qur’an kepadanya sekali. Dan pada tahun wafatnya, Jibril menyimakkannya dua kali.” (HR. Al-Bukhari, No. 4998)

Hadis ini menjadi dasar utama tradisi tadarus, di mana Rasulullah ﷺ dan Jibril saling memperdengarkan bacaan Al-Qur’an. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan kebiasaan ini selama Ramadan.

Tadarus: Menjaga Al-Qur’an Tetap Hidup dalam Diri

Tadarus bukan sekadar membaca, tetapi juga memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Dalam banyak hadis, Rasulullah ﷺ menekankan pentingnya menjaga Al-Qur’an tetap hidup dalam hati kita:

إِنَّ الَّذِي لَيْسَ فِي جَوْفِهِ شَيْءٌ مِنَ الْقُرْآنِ كَالْبَيْتِ الْخَرِبِ

“Sesungguhnya orang yang di dalam dirinya tidak ada sesuatu pun dari Al-Qur’an, maka ia seperti rumah yang runtuh.” (HR. At-Tirmidzi, No. 2913)

Ini menjadi pengingat bahwa membaca dan menghafal Al-Qur’an akan menjaga hati dan jiwa kita tetap hidup.

Tadarus Berjamaah: Keutamaan dan Manfaatnya

Selain dilakukan secara individu, tadarus berjamaah memiliki banyak keutamaan. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ، يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah, membaca kitab Allah dan saling mempelajarinya, melainkan ketenangan akan turun kepada mereka, rahmat akan meliputi mereka, malaikat akan menaungi mereka, dan Allah akan menyebut mereka di hadapan makhluk-makhluk-Nya.” (HR. Muslim, No. 2699)

Hadis ini menegaskan bahwa tadarus berjamaah di masjid atau tempat ibadah lainnya membawa ketenangan, rahmat, dan keberkahan dari Allah.

Mengamalkan Tadarus Ramadan dengan Baik

Agar tadarus Ramadan lebih bermakna, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. Menjadwalkan waktu khusus – Tadarus bisa dilakukan setelah salat fardu, setelah tarawih, atau di waktu sahur dan menjelang berbuka.
  2. Membaca dengan tartil – Sesuai perintah Allah: وَرَتِّلِ ٱلْقُرْءَانَ تَرْتِيلًۭا “Dan bacalah Al-Qur’an dengan tartil.” (QS. Al-Muzzammil: 4)
  3. Mentadabburi maknanya – Tidak hanya membaca, tetapi juga memahami isi Al-Qur’an agar bisa diamalkan.
  4. Bertadarus secara berjamaah – Jika memungkinkan, ikut serta dalam tadarus di masjid atau bersama keluarga.
  5. Mengamalkan isi Al-Qur’an – Esensi dari membaca Al-Qur’an adalah mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Penutup: Cahaya Ramadan dalam Tadarus

Tadarus di bulan Ramadan adalah ibadah yang menyatukan hati dengan wahyu Allah, menyegarkan jiwa, dan menuntun umat Islam ke jalan yang benar. Semoga Ramadan kali ini menjadi momentum untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an, menjadikannya pedoman hidup, dan meraih keberkahan dari Allah ﷻ.

اللهم اجعل القرآن ربيع قلوبنا ونور صدورنا وجلاء أحزاننا وذهاب همومنا وغمومنا

“Ya Allah, jadikanlah Al-Qur’an sebagai penyejuk hati kami, cahaya dalam dada kami, penghilang kesedihan kami, serta penghapus kegelisahan dan kesusahan kami.” (HR. Ahmad, No. 3712)

Aamiin.

(Dwi Taufan Hidayat)

CERPEN: Cinta dalam Jebakan

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Hujan turun deras, menghantam aspal dengan suara ritmis yang melankolis. Fajar duduk di dalam mobilnya,...

More Articles Like This