Sabtu, Desember 28, 2024
No menu items!

Tafsir At-Tanwir Diproyeksikan Selesai Pada 2027

Saat ini sudah siap cetak sekitar 3 juz, sementara 9 juz lainnya telah selesai penulisan namun masih dalam tahap editing.

Must Read

JAKARTAMU.COM | Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hamim Ilyas, menegaskan arah kebijakan utama Majelis Tarjih periode 2022-2027 dalam sambutannya di acara Pembukaan Konferensi Mufasir Muhammadiyah II di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) pada Jumat (13/12).

Kebijakan ini meliputi empat program pokok: penyusunan Tafsir At-Tanwir, tuntunan keagamaan dan fatwa, pelayanan konsultasi, serta pendidikan ulama tarjih. Hamim menyebut bahwa dari 79 kegiatan yang direncanakan, fokus utama adalah menyelesaikan dua program strategis, yakni Tafsir At-Tanwir dan pengesahan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).

Dalam paparannya, Hamim menjelaskan perkembangan terbaru Tafsir At-Tanwir. “Saat ini sudah siap cetak sekitar 3 juz, sementara 9 juz lainnya telah selesai penulisan namun masih dalam tahap editing. Proses penulisan telah mencapai sekitar 20 juz, dan konferensi kali ini bertujuan mempertemukan mufasir yang akan mengisi juz 21 hingga 24,” ungkapnya.

Hamim menambahkan, tim Majelis Tarjih telah menyelesaikan proses “pentemaan” hingga 24 juz. Pentemaan ini bertujuan menyusun tema-tema agar tafsir memiliki pendekatan tahlili cum maudhui, sehingga narasi menjadi berkesinambungan tanpa tumpang tindih antarayat, surat, maupun juz. “Dengan tema yang telah disiapkan, penulisan diharapkan lebih lancar. Target kami, Tafsir At-Tanwir selesai 30 juz pada 2027, bersamaan dengan muktamar,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Hamim menekankan bahwa tafsir ini merupakan produk berjamaah yang melibatkan banyak penulis dari berbagai disiplin ilmu. “Proses editing menjadi sangat krusial untuk menyeragamkan bahasa dan pendekatan kajian. Kami berdoa agar tim editing diberi kesehatan dan keberkahan dalam menyelesaikan tugas besar ini,” ujarnya.

Tafsir At-Tanwir juga dirancang dengan empat etos utama: ibadah, ekonomi, sosial, dan keilmuan. Etos ini bertujuan memberikan kebaruan sekaligus membedakan tafsir ini dari yang sudah ada. Lebih jauh, Hamim menyampaikan harapan besar agar Tafsir At-Tanwir menjadi motor kebangkitan peradaban Islam.

“Kita ingin peradaban Islam kembali bangkit dengan memanfaatkan potensi umat yang kini mencapai dua miliar jiwa. Dengan tafsir ini, kita berharap kejayaan peradaban Islam dapat dikembalikan dalam bingkai religius yang relevan dengan konteks modern,” tegasnya.

Acara ini menjadi momentum strategis bagi Muhammadiyah untuk melanjutkan tradisi keilmuan yang berorientasi pada kebaruan dan membangun peradaban. Konferensi ini diharapkan memperkuat komitmen kolektif para mufasir dalam menyelesaikan salah satu karya monumental Muhammadiyah bagi umat Islam.

Wisuda Uhamka 2024, 3.394 Lulusan Unggul Siap Mengabdi

JAKARTAMU.COM | Sebanyak 3.394 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) mengikuti prosesi Wisuda 2024 yang diselenggarakan di Jakarta...

More Articles Like This