JAKARTAMU.COM | Aisyiyah akan meluncurkan Gerakan Pendidikan Inklusif Berkelanjutan forum Tanwir I, 15-17 Januari 2025. Sekretaris Umum PP ‘Aisyiyah Tri Hastuti Nur Rochimah mengungkapkan gerakan adalah bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Gerakan pendidikan inklusif menjadi upaya nyata untuk menyediakan pendidikan berkualitas tanpa diskriminasi yang menjunjung tinggi kesetaraan dan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anak dengan beragam latar belakang, kondisi, dan kebutuhan,” terang Tri.
Saat ini, paparnya, belum semua sekolah menerapkan pendidikan inklusif meski telah menjadi mandat undang-undang. Akibatnya belum semua anak yang punya beragam latar belakang dan kebutuhan, dapat mengakses pendidikan bermutu.
Ia memberi contoh, anak berkebutuhan khusus (ABK), korban perkawinan anak dan kekerasan, anak berhadapan dengan hukum, anak dari masyararakat adat, maupun anak yang tinggal di daerah kondisi geografis yang tidak mudah dijangkau.
Baca juga: Perempuan di Garda Depan Ketahanan Pangan hingga Perlindungan Sosial
Tanwir I ‘Aisyiyah yang digelar di Hotel Tavia Heritage, Jakarta akan diikuti 350 peserta, terdiri atas Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah. Sementara Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah di luar negeri mengikuti kegiatan secara online.
Tanwir ‘Aisyiyah merupakan forum permusyawaratan tertinggi di bawah Muktamar untuk melakukan penguatan, konsolidasi gerakan, dan refleksi atas perjalanan ‘Aisyiyah setelah Muktamar ke-48 pada 2022 di Surakarta. Tanwir I ini mengambil tema “Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Menuju Indonesia Berkeadilan”.
Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Dr. Apt. Salmah Orbayinah, M.Kes, tema ini sangat relevan dengan situasi Indonesia. Ketimpangan ekonomi masyarakat yang terlihat dari problem kemiskinan, belum terpenuhinya akses layanan dasar terutama pada kelompok rentan dan marjinal, hingga tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Aisyiyah sebagai gerakan perempuan yang peduli pada isu perempuan, anak, dan kelompok marjinal melihat bahwa ketimpangan tersebut harus diatasi agar tidak ada seorang pun yang tertinggal atau no one left behind,” jelas Salmah dalam Konferensi Pers Jelang Tanwir I ‘Aisyiyah pada Selasa (14/1/2025) bertempat di Aula Kantor PP Muhammadiyah Menteng, Jakarta Pusat.
Terdapat beberapa isu yang akan menjadi pembahasan dalam Tanwir I ‘Aisyiyah, mulai dari gerakan pendidikan inklusif, upaya bersama untuk pencegahan dan penanganan kekerasan, kedaulatan pangan di tengah problem perubahan iklim dan ekonomi global, ketahanan keluarga, hingga isu-isu perempuan dan anak dalam pandangan Islam Berkemajuan.