Minggu, Januari 19, 2025
No menu items!

Tanwir Aisyiyah Tetapkan Empat Karakter Gerakan

Must Read

JAKARTAMU.COM | Tanwir Aisyiyah menetapkan empat Karakter Gerakan ‘Aisyiyah (KGA). Ini dilakukan untuk memperkuat gerakan dan identitas organisasi.

“Pemikiran KGA didasarkan pada dokumen ideologis, gagasan tentang identitas gerakan ‘Aisyiyah terdahulu, dan refleksi pengalaman gerakan ‘Aisyiyah selama satu abad,” kata Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti ‘Aisyah dalam Sidang Pleno Tanwir I Aisyiyah, Jumat (17/6/2025).

Aisyah menjelaskan KGA berfungsi sebagai rujukan identifikasi diri bagi seluruh elemen organisasi maupun anggota dalam menjalankan dakwah ‘Aisyiyah. Pertama, Gerakan Islam Berkemajuan, dakwah, dan Tajdid. Kedua, Gerakan Perempuan Berkemajuan. Ketiga, Gerakan amal yang meliputi praksis sosial dan amal usaha. Keempat, Gerakan kebangsaan dan kemanusiaan universal.

Karakter pertama bermakna bahwa Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Muhammadiyah menyandarkan seluruh aktivitas pada ajaran Islam yang berorientasi pada kemajuan atau disebut Islam Berkemajuan.

Adapun sebagai gerakan dakwah, ‘Aisyiyah menunaikan dakwah amar maruf nahi munkar, mengembangan dakwah kultural, dan dilakukan di tengah keragaman. Terdapat beberapa strategi dakwah, imbuh Aisyah, yaitu dakwah billisan, bilkitabah, digital, advokasi, dan pencerahan.

Sebagai gerakan Islam dengan spirit tajdid, ‘Aisyiyah berupaya untuk memperbaharui cara berpikir dan kehidupan perempuan muslim agar lepas dari kondisi kemunduran, keterbelakangan, dan kemiskinan ilmu. Tajdid, jelas Aisyah, dimaknai sebagai upaya pembaharuan dalam memahami dan melaksanakan ajaran Islam seiring dengan tantangan dan kebutuhan zaman.

Karakter kedua, yaitu ‘Aisyiyah sebagai Gerakan Perempuan Berkemajuan yang selama ini memiliki sifat-sifat yang terorganisasi, memiliki perencanaan, berjangka panjang, bersifat transformatif yang senantiasa dinamis dalam menghadapi perkembangan zaman.

Karakter Gerakan ‘Aisyiyah ketiga, yaitu gerakan amal yang meliputi praksis sosial dan amal usaha. Menurut Aisyah, gerakan amal berangkat dari pentingnya pelembagaan amal saleh yang bertujuan mengatasi problem-problem kehidupan, seperti lembaga kedermawanan, kesejahteraan, pemberdayaan, pendidikan, dan kesehatan. Dengan pelembagaan itu, amal saleh bukan lagi semata mata dilakukan secara individual melainkan dalam bentuk Gerakan yang terorganisasi.

Karakter keempat, ‘Aisyiyah sebagai gerakan kebangsaan, dimaknai sebagai partisipasi dan peran aktif dalam kehidupan kebangsaan. ‘Aisyiyah, tambah Aisyah, dapat berperan sebagai pemersatu bangsa di tengah perbedaan dan keragaman.

Keempat karakter gerakan tersebut, terang Aisyah, berlandaskan tiga visi gerakan yang termuat dalam dokumen Pokok-Pokok Pikiran ‘Aisyiyah Abad Kedua. Ketiga visi itu meliputi, pertama, berkembangnya Islam Berkemajuan dalam kehidupan masyarakat.

Kedua, berkembangnya Gerakan pencerahan yang membawa proses pembebasan, pemberdayaan, dan pemajuan dalam kehidupan keumatan dan kebangsaan. Ketiga, berkembangnya Perempuan Berkemajuan sebagai pelaku perubahan menuju peradaban utama yang mencerahkan.

 Aisyah berharap empat karakter tersebut dapat memperkuat identitas gerakan Aisyiyah untuk mencapai tujuan Persyarikatan, yaitu mewujudkan masyarakat Islam sebagai khairul ummah (umat terbaik), ummatan washaton (tengahan atau moderat), dan syuhada ‘ala an-naas (pelaku sejarah bagi peradaban utama).

Aisyiyah Siapkan Draf MoU dengan Kemenko Pangan

JAKARTAMU.COM | Pimpinan Pusat Aisyiyah menyiapkan draf nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) bidang ketahanan pangan dengan pemerintah. Ini merupakan...

More Articles Like This