JAKARTAMU.COM | New York kembali mencatat momen bersejarah ketika ribuan Muslim berkumpul di Times Square untuk melaksanakan shalat Taraweh di bawah gemerlap cahaya papan reklame digital. Di tengah hiruk-pikuk pusat kota yang tak pernah tidur, gema azan berkumandang, menghadirkan suasana syahdu yang kontras dengan dinamika perkotaan.
Acara ini menandai semakin kuatnya eksistensi komunitas Muslim di Amerika Serikat, sekaligus mencerminkan bagaimana nilai-nilai keislaman dapat hidup berdampingan dengan modernitas. Dalam suasana yang penuh kekhusyukan, jamaah berbaris rapi, bersatu dalam ibadah, menunjukkan solidaritas dan persaudaraan dalam keberagaman.
Kegiatan shalat Taraweh di ruang publik seperti Times Square juga menjadi bentuk dakwah yang damai. Selain sebagai ekspresi kebebasan beragama, acara ini memberikan edukasi kepada masyarakat luas mengenai pentingnya Ramadan dalam ajaran Islam. Banyak warga dan turis yang berhenti sejenak, menyaksikan bagaimana komunitas Muslim melaksanakan ibadah mereka dengan tertib dan damai.
Momentum ini juga menjadi refleksi atas pertumbuhan populasi Muslim di AS, yang kini semakin mendapatkan ruang dalam kehidupan sosial dan budaya Amerika. Meskipun masih menghadapi berbagai tantangan, komunitas Muslim terus berusaha memperkuat identitas mereka melalui kegiatan yang membangun kebersamaan dan saling pengertian.
Di tengah maraknya isu-isu global yang kerap memicu ketegangan antaragama dan budaya, peristiwa seperti ini membawa pesan bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan. Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin terus menunjukkan wajahnya yang damai dan inklusif.
Shalat Taraweh di Times Square bukan sekadar ibadah, tetapi juga simbol persatuan, ketahanan, dan harapan. Dalam gemerlap kota yang tak pernah tidur, ada momen di mana dunia seakan berhenti sejenak, memberi ruang bagi spiritualitas dan refleksi diri. (Dwi Taufan Hidayat)
