JAKARTAMU.COM | Di tengah kondisi ekonomi yang menuntut kreativitas dalam mencari penghasilan, ternak ayam petelur dan budidaya ikan di rumah menjadi pilihan usaha yang menguntungkan. Salah satu contoh suksesnya adalah Mislam, seorang peternak asal Desa Pingit, Kecamatan Rakit, yang telah membuktikan bahwa usaha skala rumahan bisa berkembang menjadi bisnis yang menghasilkan keuntungan besar.
Perjalanan Mislam dari Tukang Bangunan ke Peternak Sukses
Sebelum terjun ke dunia peternakan, Mislam bekerja sebagai tukang bangunan. Namun, pada tahun 2022, ia memutuskan untuk beralih ke usaha ternak ayam petelur dan budidaya ikan di halaman rumahnya. Dengan modal awal yang terbatas, ia memulai usaha ini secara perlahan dan bertahap.
Awalnya, Mislam hanya memiliki 70 ekor ayam petelur. Dengan perawatan yang baik dan manajemen yang tepat, jumlah ayamnya terus berkembang hingga mencapai 1.500 ekor, di mana 500 ekor di antaranya sudah mulai bertelur secara rutin.
Tidak hanya fokus pada ayam petelur, Mislam juga mengembangkan budidaya ikan air tawar sebagai sumber pendapatan tambahan. Keunikan usahanya adalah pelanggan datang langsung ke rumah untuk membeli ikan, sehingga ia tidak perlu repot menjualnya ke pasar.
Keuntungan dari Beternak Ayam Petelur dan Budidaya Ikan
Usaha peternakan ayam petelur dan budidaya ikan memiliki potensi keuntungan yang besar, terutama jika dikelola dengan baik. Dalam sehari, Mislam mampu menghasilkan sekitar 25 kg telur, yang kemudian dijual kepada pelanggan di sekitar desanya.

Adapun beberapa keuntungan dari usaha ini, antara lain:
✅ Modal Awal yang Relatif Terjangkau: Memulai usaha ternak ayam petelur dan budidaya ikan tidak memerlukan modal besar, terutama jika dilakukan di lahan sendiri.
✅ Permintaan yang Stabil: Telur ayam merupakan kebutuhan pokok yang selalu dicari masyarakat, sementara ikan air tawar juga memiliki pasar yang luas.
✅ Potensi Keuntungan Jangka Panjang: Dengan manajemen yang baik, usaha ini bisa terus berkembang dan memberikan keuntungan yang stabil.
✅ Bisa Dimulai dari Skala Kecil: Seperti yang dilakukan Mislam, usaha ini dapat dimulai dari jumlah kecil, kemudian dikembangkan seiring waktu.
Tantangan dalam Usaha Peternakan dan Cara Mengatasinya
Meski menguntungkan, usaha ternak ayam petelur dan budidaya ikan juga memiliki tantangan tersendiri. Beberapa kendala utama yang dihadapi oleh Mislam dan peternak lainnya antara lain:
- Harga Telur yang Fluktuatif
Salah satu tantangan terbesar dalam usaha ayam petelur adalah fluktuasi harga telur di pasaran. Saat harga tinggi, keuntungan bisa meningkat drastis, tetapi saat harga turun, peternak bisa mengalami kerugian.
✅ Solusi: Mislam tetap berusaha mempertahankan produksi secara konsisten dan menjual telur langsung kepada pelanggan tetap agar tidak terlalu bergantung pada harga pasar.
- Biaya Pakan yang Tinggi
Harga pakan ayam terus meningkat, yang dapat menggerus keuntungan peternak. Untuk mengatasi hal ini, Mislam menggunakan strategi pakan campuran yang lebih ekonomis.
✅ Solusi: Ia mencampur jagung, katul (dedak padi), dan pakan pabrikan agar lebih hemat biaya, tetapi tetap memenuhi kebutuhan nutrisi ayamnya.
- Perawatan dan Kebersihan Kandang
Kandang yang tidak bersih bisa menimbulkan penyakit pada ayam dan bau tidak sedap yang dapat mengganggu lingkungan sekitar.
✅ Solusi: Mislam menjaga kebersihan kandang dengan disiplin, termasuk menyemprot dan membersihkan kotoran secara rutin untuk mengurangi bau.
- Manajemen Pakan yang Konsisten
Agar produksi telur tetap stabil, Mislam sangat disiplin dalam memberikan pakan pada jam yang sama setiap hari.
✅ Solusi: Ia memberi makan ayamnya pada jam 6 pagi secara rutin, karena perubahan jadwal makan dapat mempengaruhi produktivitas ayam.
Tips Memulai Usaha Ternak Ayam Petelur dan Budidaya Ikan
Bagi pemula yang ingin mengikuti jejak Mislam, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:
1️⃣ Mulai dari Skala Kecil
Tidak perlu langsung memiliki ratusan ekor ayam atau banyak kolam ikan. Mulailah dari jumlah kecil seperti yang dilakukan Mislam (70 ekor ayam), lalu kembangkan seiring waktu.
2️⃣ Pilih Bibit yang Berkualitas
Gunakan bibit ayam petelur unggul dan benih ikan yang sehat agar hasilnya maksimal.
3️⃣ Jaga Kebersihan Kandang dan Kolam
Kandang ayam dan kolam ikan harus dibersihkan secara rutin untuk mencegah penyakit dan meningkatkan produktivitas.
4️⃣ Siapkan Strategi Pemasaran
Jangan hanya mengandalkan pasar tradisional. Coba jual telur dan ikan langsung ke pelanggan atau melalui media sosial untuk menjangkau lebih banyak pembeli.
5️⃣ Gunakan Pakan yang Efisien
Campuran jagung, dedak, dan pakan pabrikan bisa menjadi alternatif untuk menekan biaya tanpa mengurangi kualitas produksi.
Masa Depan Usaha Mislam: Ekspansi dan Harapan ke Depan
Dengan keberhasilan yang diraihnya, Mislam tidak berhenti sampai di sini. Ia memiliki rencana untuk memperluas usahanya, baik dalam jumlah ayam petelur maupun budidaya ikan.
Kini, ia tengah mencari cara untuk meningkatkan produksi dengan tetap mempertahankan efisiensi biaya. Salah satu rencananya adalah menggunakan teknologi kandang modern untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.
Mislam berharap, kisah suksesnya bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya. “Awalnya saya cuma punya 70 ekor, sekarang sudah 1.500. Yang penting sabar dan terus berusaha,” tuturnya.
Usaha ternak ayam petelur dan budidaya ikan di rumah bisa menjadi pilihan bisnis yang menguntungkan jika dikelola dengan baik. Kisah sukses Mislam membuktikan bahwa dengan modal kecil, ketekunan, dan strategi yang tepat, usaha ini bisa berkembang pesat.
Bagi yang tertarik memulai usaha serupa, penting untuk memahami tantangan, menerapkan strategi efisiensi biaya, serta menjaga kualitas dan kebersihan kandang atau kolam. Dengan cara ini, peluang sukses semakin besar dan usaha bisa berkembang secara berkelanjutan. (Dwi Taufan Hidayat)