JAKARTAMU.COM | Dalam insiden tragis yang terjadi pada Sabtu (15/3/2025) malam. Tiga warga Palestina, termasuk seorang anak, kehilangan nyawa akibat tembakan senjata api dan serangan drone Israel di daerah Beit Lahiya, Gaza utara, serta di desa Johr Al-Dik, Gaza tengah. Kejadian ini kembali menegaskan pelanggaran kesepakatan gencatan senjata oleh Zionis.
Menurut sumber medis, anak bernama Yamen Al-Hamlawi tewas setelah terkena peluru di kepala. Seorang wanita juga mengalami luka tembak di punggung di Beit Lahiya. Sementara itu, dua warga sipil lainnya tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan drone Israel yang menargetkan sekelompok orang di area Johr Al-Dik.
Di kota Rafah, Gaza selatan, seorang pria terluka akibat tembakan Israel saat berada dekat Masjid Hamza di wilayah Al-Adas. Selain itu, delapan orang mengalami luka-luka ketika sebuah bom yang dijatuhkan oleh drone Israel meledak di sebuah tenda di area Al-Shakush, yang terletak di barat laut Rafah.
Baca juga: Pasukan Israel Menyerang Masjid, Tangkap Warga Palestina yang Akan Salat Subuh
Sehari sebelumnya, sembilan warga Palestina, termasuk tiga jurnalis, dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan sekelompok warga sipil di Beit Lahiya. Dengan demikian, jumlah total korban jiwa sejak gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari 2025 mencapai 150 orang.
Sejak agresi Israel terhadap Gaza dimulai pada Oktober 2023, setidaknya 48.524 warga Palestina telah tercatat tewas, dengan lebih dari 111.955 lainnya mengalami luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Insiden ini menambah deretan panjang ketegangan dan kekerasan yang terus berlangsung di wilayah tersebut, memicu keprihatinan global atas situasi kemanusiaan yang semakin memburuk.
Sumber : WAFA