JAKARTAMU.COM | Ramadan adalah bulan penuh rahmat dan maghfirah, di mana Allah membuka pintu ampunan selebar-lebarnya. Namun, tidak semua orang yang bertemu dengan bulan mulia ini mampu menjalankan ibadah dengan penuh semangat dan kekhusyukan. Banyak yang justru merasa berat, malas, dan tidak berdaya dalam menunaikan amal shalih. Salah satu penyebab utama dari kondisi ini adalah tumpukan dosa yang membelenggu hati dan jiwa.
Dosa: Penghalang Ketaatan
Dosa yang menumpuk dalam hati dapat menjadi penghalang seseorang dari taufiq Allah untuk beribadah dengan baik. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ، فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ
“Sesungguhnya seorang hamba apabila berbuat dosa, maka akan muncul noda hitam dalam hatinya. Jika ia meninggalkan dosa itu, beristighfar dan bertaubat, maka hatinya akan kembali bersih.”
(HR. Tirmidzi no. 3334, Ibnu Majah no. 4244)
Maka dari itu, para ulama selalu menekankan pentingnya menyambut Ramadhan dengan taubat dan istighfar. Syaikh Muhammad bin Muhammad Mukhtar As-Syinqity hafidzahullah berkata:
“Sebaik-baik amalan yang dapat dilakukan dalam menyongsong datangnya musim ketaatan adalah memperbanyak istighfar. Sebab dosa akan menghalangi seseorang dari Taufiq Allah untuk melaksanakan ketaatan.”
Istigfar: Kunci Kemudahan Hidup
Allah telah menjanjikan berbagai keberkahan bagi hamba-Nya yang senantiasa beristighfar dan kembali kepada-Nya dengan penuh keikhlasan. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
وَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًۭا * يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًۭا * وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَٰلٍۢ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّٰتٍۢ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَٰرًۭا
“Dan aku (Nuh) berkata (kepada kaumku): ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan lebat bagimu, dan memperbanyak harta serta anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun serta sungai-sungai untukmu’.”
(QS. Nuh: 10-12)
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan:
“Barangsiapa yang menghiasi dirinya dengan memperbanyak istighfar, maka Allah akan mempermudah rezekinya, memudahkan urusannya, dan menjaga kekuatan jiwa serta raganya.”
(Tafsir Surat Hud: 52)
Menyambut Ramadan dengan Tobat dan Doa
Agar Ramadhan menjadi bulan yang penuh keberkahan, hendaknya kita memperbanyak taubat, istighfar, dan doa. Rasulullah ﷺ bersabda:
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Setiap anak Adam pasti berbuat dosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang bertaubat.”
(HR. Tirmidzi no. 2499, Ibnu Majah no. 4251)
Mari kita jadikan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk kembali kepada Allah dengan hati yang bersih. Dengan istighfar, Allah akan mengangkat kelemahan kita, menghapus kegelisahan, dan memberikan kekuatan serta keteguhan dalam beribadah.
اللَّهُمَّ بَلِّغْنَا رَمَضَانَ، وَأَعِنَّا عَلَى صِيَامِهِ وَقِيَامِهِ، وَتَقَبَّلْ مِنَّا صَالِحَ الأَعْمَالِ
“Ya Allah, sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan, bantulah kami dalam menjalankan puasa dan ibadahnya, serta terimalah amal-amal shalih kami.” Aamiin. (Dwi Taufan Hidayat)
