JAKARTAMU.COM | Sebuah insiden penembakan tragis mengguncang Kota Örebro, Selasa (4/2/2025) siang. Serangan yang terjadi di Risbergska School, sebuah pusat pendidikan bagi orang dewasa, menewaskan setidaknya 10 orang dan melukai beberapa lainnya. Kejadian ini tercatat sebagai serangan penembakan terburuk dalam sejarah Swedia.
Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 12:33 waktu setempat. Awalnya, polisi melaporkan lima orang terluka. Tetapi jumlah korban terus meningkat seiring berjalannya waktu.
”Yang kami ketahui, sekitar 10 orang telah tewas hari ini. Kami belum dapat memberikan angka yang lebih pasti dalam tragedi ini,” kata kepala polisi setempat, Roberto Eid Forest.
Lima korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Örebro. Satu orang mengalami luka ringan, sementara empat lainnya harus menjalani operasi. Dua korban kini dalam kondisi stabil, sementara satu orang lainnya masih dalam keadaan kritis.
Polisi mengonfirmasi bahwa pelaku penembakan diduga termasuk di antara korban tewas. Hingga saat ini, belum ada indikasi bahwa insiden ini terkait dengan aksi terorisme, dan motif di balik serangan ini masih belum jelas. Pihak berwenang menyatakan bahwa pelaku bertindak sendirian dan tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya.
Saksi mata menggambarkan momen-momen mencekam saat penembakan terjadi. Maria Pegado, seorang guru di sekolah tersebut, menceritakan detik-detik kepanikan, “Seseorang membuka pintu kelas saya setelah jam istirahat dan berteriak kepada semua orang untuk keluar. Kami segera berlari, dan saya mendengar dua tembakan.”
Sementara itu, Andreas Sundling, seorang siswa berusia 28 tahun, berbagi pengalamannya saat terjebak di dalam kelas. “Kami mendengar tiga suara ledakan dan teriakan keras. Sekarang, kami hanya menunggu untuk dievakuasi dari sekolah,” ungkapnya.
Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka melalui akun media sosialnya. “Pikiran saya bersama mereka yang terdampak dan keluarga mereka. Tidak ada yang seharusnya mengalami ketakutan di dalam kelas,” ujarnya, menegaskan bahwa ini adalah serangan paling mematikan dalam sejarah Swedia.
Meskipun kekerasan bersenjata di sekolah jarang terjadi di Swedia, negara ini telah mengalami peningkatan angka kejahatan bersenjata akibat maraknya aktivitas geng kriminal. Antara tahun 2010 hingga 2022, tercatat sepuluh orang tewas dalam tujuh insiden kekerasan di sekolah. Tragedi ini semakin menambah kekhawatiran terhadap keamanan di lingkungan pendidikan.
Sumber: Diolah dari berbagai sumber