Senin, Maret 10, 2025
No menu items!
spot_img

Tugas Pokok Majelis Tabligh Muhammadiyah

spot_img
Must Read

JAKARTAMU.COM | Majelis Tabligh adalah salah satu majelis dalam struktur Muhammadiyah yang memiliki peran utama dalam menyebarluaskan ajaran Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis. Majelis ini bertanggung jawab atas dakwah, pembinaan umat, dan pengembangan kader mubaligh agar Islam yang berkemajuan dapat dipahami, diamalkan, dan ditegakkan dalam kehidupan masyarakat.

Dalam konteks Muhammadiyah, tabligh bukan sekadar menyampaikan ilmu agama, tetapi juga membimbing umat untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Oleh karena itu, Majelis Tabligh memiliki tugas yang luas, mulai dari pengkaderan dai, pengelolaan dakwah, hingga menghadapi tantangan dakwah di era digital.

Tugas Pokok Majelis Tabligh

Mengacu pada Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah dan berbagai kebijakan organisasi, Majelis Tabligh memiliki tugas pokok sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan Dakwah Islam

Dakwah Islam menjadi inti dari tugas Majelis Tabligh, dengan menitikberatkan pada penyampaian ajaran Islam yang benar, moderat, dan berkemajuan. Dakwah ini dilakukan melalui berbagai pendekatan:

Dakwah bil-lisan (dengan lisan/ceramah) melalui khutbah, pengajian, dan diskusi keislaman.

Dakwah bil-kitabah (melalui tulisan) dalam bentuk buku, majalah, artikel, dan media sosial.

Dakwah bil-hal (dengan perbuatan nyata) melalui keteladanan moral, aksi sosial, dan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Dalil Al-Qur’an:

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan kebajikan, dan berkata, ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?’” (QS. Fussilat: 33)

  1. Membina dan Mengembangkan Kader Mubaligh

Majelis Tabligh bertugas melahirkan dan membina para mubaligh agar mereka memiliki pemahaman Islam yang benar, metodologi dakwah yang efektif, serta kesiapan mental dalam menghadapi tantangan dakwah di masyarakat.

Pelatihan Dai dan Kader Ulama: Mempersiapkan dai yang kompeten, baik dalam ilmu syariah maupun dalam teknik komunikasi dakwah.

Pendidikan Berkelanjutan: Mengadakan kajian tafsir, hadis, fiqih, dan metodologi dakwah untuk memperdalam wawasan mubaligh.

Pemberdayaan Dai di Wilayah Terpencil: Menyebarkan mubaligh ke daerah yang minim dakwah agar ajaran Islam bisa tersebar luas.

Dalil Hadis:

بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً

“Sampaikan dariku walau hanya satu ayat.” (HR. Bukhari no. 3461)

Ini menunjukkan bahwa setiap Muslim, terutama para mubaligh, memiliki tanggung jawab menyampaikan ilmu kepada umat.

  1. Mengelola dan Mengembangkan Media Dakwah

Di era digital, dakwah tidak bisa hanya bergantung pada ceramah langsung. Oleh karena itu, Majelis Tabligh juga bertanggung jawab atas pemanfaatan berbagai media dakwah modern, seperti:

Dakwah melalui Media Sosial: Menyebarkan pesan Islam yang damai dan mencerahkan melalui platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok.

Dakwah Melalui Televisi dan Radio: Mengelola program siaran keislaman yang edukatif.

Publikasi Buku dan Artikel: Menulis dan menerbitkan buku-buku keislaman yang sesuai dengan paham Muhammadiyah.

Pemanfaatan media ini sangat penting agar Islam tetap relevan dengan perkembangan zaman dan mampu menjangkau audiens yang lebih luas.

  1. Menyelenggarakan Pengajian dan Kajian Keislaman

Majelis Tabligh berperan dalam menyelenggarakan pengajian rutin, baik di masjid, kantor, sekolah, maupun komunitas masyarakat. Pengajian ini mencakup:

Pengajian Ahad Pagi: Kajian yang diadakan di berbagai masjid Muhammadiyah.

Kajian Tafsir dan Hadis: Membahas ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi dengan pendekatan kontekstual.

Forum Dialog Lintas Generasi: Menjembatani pemahaman Islam antara generasi tua dan generasi muda.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman keislaman masyarakat secara berkelanjutan.

  1. Menanggapi Isu-isu Keumatan dan Tantangan Dakwah

Sebagai majelis yang berfokus pada tabligh (penyampaian Islam), Majelis Tabligh juga memiliki peran dalam merespons isu-isu keumatan yang muncul di masyarakat, seperti:

Fenomena Islamophobia: Menghadapi stigma negatif terhadap Islam dengan dakwah yang sejuk dan rasional.

Radikalisme dan Ekstremisme: Menyampaikan Islam yang moderat agar masyarakat tidak terjebak dalam paham-paham yang menyimpang.

Materialisme dan Hedonisme: Mengingatkan umat agar tidak terjebak dalam gaya hidup konsumtif yang menjauhkan dari nilai-nilai Islam.

Majelis Tabligh berusaha menyikapi tantangan ini dengan memberikan pemahaman Islam yang lebih kontekstual dan aplikatif dalam kehidupan modern.

Hal-hal yang Terkait dengan Majelis Tabligh

  1. Dakwah di Era Digital
    Pemanfaatan podcast, video dakwah, dan infografis untuk menarik perhatian generasi milenial dan Gen Z.

Pengembangan aplikasi dakwah untuk akses materi Islam yang lebih mudah.

  1. Metodologi Dakwah Berbasis Ilmiah
    Pendekatan psikologi dalam dakwah agar lebih persuasif dan sesuai dengan kondisi masyarakat.

Pemanfaatan ilmu komunikasi dalam penyampaian pesan Islam yang lebih efektif.

  1. Pemberdayaan Dai di Daerah Tertinggal
    Mengirim dai ke daerah pelosok yang masih minim pembinaan keislaman.

Menjalin kerja sama dengan lembaga sosial untuk program pemberdayaan umat.

  1. Dakwah di Kalangan Anak Muda
    Penggunaan bahasa dan gaya komunikasi yang sesuai dengan tren anak muda.

Mengadakan event kajian keislaman yang dikemas dengan konsep menarik, seperti talk show dan diskusi santai.

Kesimpulan
Majelis Tabligh Muhammadiyah memiliki peran sentral dalam menyebarkan dakwah Islam yang berkemajuan. Dengan tugas pokok menyelenggarakan dakwah, membina mubaligh, mengelola media dakwah, serta merespons tantangan zaman, Majelis Tabligh menjadi pilar penting dalam membentuk masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Di era modern ini, tantangan dakwah semakin kompleks, namun dengan strategi yang tepat, Majelis Tabligh dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang luas bagi umat Islam. Semoga upaya ini diberkahi Allah dan semakin memperkuat syiar Islam di tengah masyarakat. Aamiin. (Dwi Taufan Hidayat)

spot_img

Muhammadiyah Desak Pemerintah Tegas Hentikan Aktivitas Proyek Rempang City, PIK 2, dan Wadas

JAKARTAMU.COM | Penetapan Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional...

More Articles Like This