JAKARTAMU.COM | Turki yakin penguasa baru Suriah, termasuk kelompok bersenjata Tentara Nasional Suriah (SNA) yang didukung Ankara, akan mengusir pejuang YPG Kurdi dari semua wilayah yang mereka duduki di Suriah timur laut.
Menteri Pertahanan Yasar Guler pada hari Minggu (22/12/2024) mengatakan Turki menganggap YPG Suriah sebagai perpanjangan dari militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah melakukan pemberontakan terhadap Turki selama 40 tahun dan dianggap teroris oleh Ankara, Washington, dan Uni Eropa.
YPG mempelopori aliansi, Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang didukung oleh Amerika Serikat dan menguasai wilayah di Suriah timur laut. Sejak jatuhnya penguasa Suriah Bashar al-Assad dua minggu lalu, Turki dan kelompok-kelompok Suriah yang didukungnya telah berperang melawan SDF, merebut kota Manbij.
“Kami yakin bahwa kepemimpinan baru di Suriah dan Tentara Nasional Suriah, yang merupakan bagian penting dari tentaranya, bersama dengan rakyat Suriah, akan membebaskan semua wilayah yang diduduki oleh organisasi teroris,” kata Guler saat mengunjungi pasukan Turki di perbatasan Suriah bersama komandan militer.
“Kami juga akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan dengan tekad yang sama sampai semua elemen teroris di luar perbatasan kami dibersihkan,” katanya dalam sebuah video yang dirilis oleh kementeriannya.
Ankara telah menuntut para pejuang Kurdi Suriah untuk bubar, dan telah meminta Washington untuk menarik dukungannya. Militer AS mengakui minggu lalu bahwa mereka memiliki 2.000 tentara di Suriah, dua kali lipat dari yang dikatakan sebelumnya.
Pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Turki akan melakukan “apa pun yang diperlukan” untuk memastikan keamanannya jika pemerintahan baru Suriah tidak dapat mengatasi kekhawatirannya.