JAKARTAMU.COM | Inisiatif mengganti karangan bunga dengan pemberian tanaman hidup sebagai bentuk ucapan selamat atas pelantikan kepala daerah semakin mendapatkan perhatian di berbagai wilayah Indonesia. Langkah ini tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga menjadi simbol komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan keberlanjutan.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko:
Pada pelantikannya untuk periode kedua, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengajak masyarakat untuk mengganti tradisi pengiriman karangan bunga dengan bibit pohon. Melalui akun Instagram pribadinya, Sugiri menyampaikan, “Barangkali ada yang mengucapkan. Biasanya kan banyak bunga berderet-deret, nah, sekarang fren, bunganya diganti dengan pohon.” Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat program penghijauan di Ponorogo dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan.
Ajakan ini disambut antusias oleh masyarakat. Halaman Kantor Bupati Ponorogo dipenuhi dengan berbagai jenis tanaman hidup, mulai dari tabebuya hingga berbagai tanaman buah seperti mangga, kelengkeng, jambu, kedondong, sawo, dan durian. Setiap tanaman dilengkapi dengan banner ucapan selamat atas terpilihnya Sugiri Sancoko dan Lisdyarita sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo periode 2025–2030.
Selain memberikan dampak positif bagi lingkungan, inisiatif ini juga meningkatkan pendapatan para penjual bibit tanaman di Ponorogo. Permintaan bibit pohon meningkat signifikan, memberikan berkah ekonomi bagi para pedagang lokal.
Bupati Magelang Terpilih, Grengseng Pamuji:
Langkah serupa diambil oleh Bupati Magelang terpilih, Grengseng Pamuji. Menjelang pelantikannya, Grengseng mengimbau masyarakat untuk tidak mengirimkan karangan bunga sebagai ucapan selamat, melainkan menggantinya dengan bibit pohon. Ia beralasan bahwa penghijauan memiliki dampak jangka panjang yang lebih berarti dibandingkan karangan bunga yang hanya sementara.
Dampak Positif dan Harapan ke Depan:
Penggantian karangan bunga dengan tanaman hidup membawa berbagai manfaat, antara lain:
Penghijauan dan Pelestarian Lingkungan: Penanaman bibit pohon berkontribusi langsung pada peningkatan ruang hijau dan keseimbangan ekosistem.
Efisiensi Ekonomi: Biaya untuk bibit pohon seringkali lebih rendah dibandingkan karangan bunga, namun memberikan manfaat jangka panjang.
Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Meningkatnya permintaan bibit pohon mendorong pertumbuhan ekonomi bagi petani dan penjual bibit lokal.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk mengadopsi praktik serupa, sehingga tradisi ucapan selamat tidak hanya menjadi simbolis, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan dan masyarakat. (Dwi Taufan Hidayat)