
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding sebelumnya menginginkan agar kerja sama penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) ke Arab Saudi dapat dimulai pada Maret 2025.
“Saya berharap di Maret tahun ini. April paling lambat,” kata Karding seusai pertemuan dengan delegasi Arab Saudi untuk urusan sumber daya manusia di Kantor KP2MI Jakarta, Senin (17/2/2025), dikutip dari Antara.
Karding mengaku perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan Presiden Prabowo Subianto dan Kementerian Luar Negeri sebelum mencapai kesepakatan.
Meski demikian, Karding mencatat bahwa berdasarkan pengamatannya terhadap perkembangan situasi di Arab Saudi, dia mengaku telah banyak perubahan besar yang diupayakan Arab Saudi untuk meningkatkan jaminan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia di negara itu.
“Menurut pengamatan kami, setelah melihat sistem mereka dan kerja sama dengan beberapa negara selama ini, yang betul-betul bilateral, tentu kami insya Allah tentu bisa confident untuk bekerja sama dengan mereka,” katanya.
Baca juga: WNI Tewas Ditembak di Malaysia, KBRI Desak Penyelidikan
Terkait target penempatan PMI ke negara itu, Karding kembali menegaskan bahwa hal itu tergantung pada kesepakatan yang mungkin akan dicapai nanti. “Belum, nanti soal jumlah tergantung kesepakatan,” katanya.
Namun, dia menyebutkan bahwa Arab Saudi saat ini membutuhkan ekspatriat sekitar 13 hingga 15 juta orang.
“Dan ini saya kira peluang besar untuk kita, karena tidak hanya di sektor domestik, tetapi mereka juga akan buka untuk kita sektor-sektor formal, hospitality, restoran, hotel, kesehatan dan banyak yang lainnya,” katanya.
Kunjungan delegasi Arab Saudi ke Indonesia kali ini merupakan kunjungan balasan, setelah sebelumnya Menteri Karding melakukan kunjungan kerja ke Riyadh pada sekitar dua pekan lalu.
“Saya bertemu dengan Ahmad bin Sulaiman AlRajhi sebagai Menteri Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial. Dan pada kesempatan tersebut kami sedang menjajaki dahulu, membangun kerja sama kembali, terutama terkait dengan penempatan pekerja migran kita ke Arab Saudi,” kata Karding.