JAKARTAMU.COM | Seluruh Ramadhan memiliki Rahmat dan Ampunan dari Allah bagi hamba hambaNya yang bershiyam dan bershaum. Pada momentum Ramadhan juga berpotensi bahwa kelak Allah melepaskan para hamba-Nya yang shiyam dan shaum tersebut dari siksa neraka.
Demikian antara lain diungkap Al-Ustadz SM Hasyir Alaydrus pada sesi tausiyah atau ceramah tarawih di Masjid At Taqwa PCM Matraman, Kayumanis, Jakarta Timur pada malam pertama Ramadhan 1446 Hijriyah, bertepatan 28 Februari 2025 malam.
Dalam paparan ceramahnya Hasyir juga mengemukakan perihal anjuran bergembira menyambut Ramadhan; Dan ikhlas menjalankan kewajiban utama hingga amaliah penyerta puasa yang dapat memperindah kehidupan berumah tangga, berkeluarga hingga jalinan keakraban dengan warga di lingkungan tempat tinggal.
“Semua ini rahmat dari Allah yang pantas kita syukuri dengan cara menunjukkan amaliah yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw, termasuk shalat tarawih Ketika bulang Ramadhan hadir di tengah-tengah kita,” katanya.
Hasyir juga menyampaikan ada tiga etape besar dalam setiap Ramadhan; Yaitu, etape 10 hari pertama berupa rahmat, 10 hari kedua berupa maghfirah (ampunan) dan 10 hari ketiga dibukanya peluang bagi hamba-hambaNya untuk terbebas dari pada siksa neraka.
Keistimewaan lain bulan Ramadhan pada 10 hari terakhir, tambah dia, bahwa Allah menyediakan malam yang lebih baik dari pada seribu bulan, yaitu Lailatul qadar.
“Untuk mendapatkan lailatul qadar, tentu perlu mempersiapkan diri semenjak malam pertama Ramadhan. Kurang bagus juga rasanya kalau ujug-ujug mengejar lailatul qadar dengan memperbanyak amaliah hanya pada sepuluh hari terakhir saja,” papar Ustadz Hasyir.
Pada masa-masa bulan Ramadhan ini juga, tersimpan anjuran membangun keakraban dan persahabatan dengan Alqur-an. “Kita tunjukkan rasa cinta kita pada Alqur-an; Dengan cara membacanya hingga khatam. Dan juga mengkaji isi serta pesan-pesan da’wah yang terkadung pada setiap kata yang ada di dalam Alqur-an,” sebut dia.
Sedangkan pada siang hari, Allah menganjurkan agar hamba-hambaNya berpuasa dengan sungguh hati. Sedangkan pada malam hendaknya menegakan qiamullail dan melakukan amalan-amalan lainnya.
Lebih lanjut Hasyir mengatakan bahwa Allah dan rasulNya juga menganjurkan bagi mukminin-mukminat untuk memperbanyak sedekah. “Sebab, setiap amalan di bulan Ramadhan akan dibalas berlipat ganda. Dan sedekah sangat penting dalam upaya membangun rasa kedamaian yang berkeadilan dalam bermasyarakat,” tutup dia. (*)