JAKARTAMU.COM | Ustaz Adi Hidayat ikut membagikan pandangannya tentang kasus Miftah Maulana Habiburrahman yang mengolok-olok Sunhaji, pedagang es teh asal Grabag, Magelang, Jawa Tengah, di sebuah acara shalawatan.
Atas kejadian tersebut, Miftah Maulana banjir kecaman hingga berujung mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Saat mengisi ceramah di salah satu acara, Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengungkapkan ketakjubannya akan takdir Allah SWT dari polemik yang melibatkan Miftah Maulana dan Sunhaji.
Menurut UAH, Allah SWT memberikan kebaikan, baik pada Sunhaji ataupun Miftah Maulana, dengan cara-Nya yang menakjubkan.
“Saya malah banyak memuji Allah yang kemarin ramai-ramai itu. Takdir Allah begitu luar biasa. Satu sisi memuliakan yang satu, diangkat jadi baik, mengubah nasibnya, tangannya kan sakit, alih profesi ya kemudian berjualan,” kata Ustaz Adi Hidayat, dilihat dari video yang beredar di media sosial.
UAH mengatakan, Allah Ta’ala mengangkat status Sunhaji sekaligus menaikkan derajat Miftah Maulana lewat introspeksi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
“Yang satu diangkat oleh Allah statusnya dengan satu cara, dan cara itu pun mengangkat lagi derajat hamba yang lainnya untuk mengoreksi keadaan dirinya menjadi lebih baik,” lanjutnya.
Dari kejadian di atas, UAH mengambil kesimpulan bahwa Sunhaji dan Miftah Maulana sama-sama mendapatkan kebaikan dari Allah SWT.
Bila Sunhaji diberi kebaikan lewat peningkatkan kesejahteraan, dengan menerima banyak bantuan dari masyarakat. Sementara Miftah Maulana diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk memperbaiki diri.
“Dua-duanya diberikan kebaikan dengan jalan yang berbeda, cuma kan manusia melihatnya bisa dengan persepsi yang tidak sama,”
“Yang satu dimuliakan oleh Allah, diangkat derajatnya, kesejahteraannya diangkat. Yang satu kan sudah sejahtera, kemudian diangkat lagi dengan cara diberikan pendidikan dengan cara yang lain supaya bisa mengatur diri lagi, berubah menjadi lebih baik lagi. Itu kan mahal yang belum tentu didapatkan,” urainya.
UAH kemudian menitipkan pesan agar masyarakat berhenti menebar kebencian dan hujatan pada Miftah Maulana. Menurutnya, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah bersyukur pada Allah SWT.
“Nggak perlu kemudian menghadirkan cacian, cukup kita bersyukur kepada Allah yang selalu memberikan hidayah dengan cara yang sangat adil,” pungkasnya.