Minggu, Maret 9, 2025
No menu items!
spot_img

Walter Hunt dan Sejarah Peniti: Dari Kebutuhan hingga Inovasi

spot_img
Must Read

JAKARTAMU.COM | Pada pertengahan abad ke-19, tepatnya tahun 1849, Walter Hunt, seorang penemu asal Amerika Serikat, menghadapi tekanan finansial akibat utang sebesar 15 dolar kepada temannya. Dalam upaya mencari solusi cepat untuk melunasi utangnya, Hunt mulai bereksperimen dengan seutas kawat.

Hanya dalam waktu tiga jam, ia berhasil merancang sebuah alat sederhana namun revolusioner yang kini dikenal sebagai peniti.

Desain peniti karya Hunt menampilkan kecerdikan yang luar biasa. Ia membentuk kawat tersebut menjadi lingkaran dengan pegas di tengahnya dan menambahkan kait di ujungnya.

Kait ini berfungsi ganda: membentuk ikatan tertutup untuk mengencangkan bahan dan menutupi ujung runcing agar tidak melukai pengguna.

Pada 10 April 1849, Hunt resmi mematenkan penemuannya ini. Namun, karena desakan kebutuhan finansial, ia menjual hak paten peniti tersebut seharga 400 dolar kepada W.R. Grace and Company.

Perusahaan ini kemudian meraup keuntungan jutaan dolar dari penjualan peniti, sementara Hunt tidak mendapatkan bagian dari kesuksesan finansial tersebut.

Menariknya, peniti bukanlah konsep baru pada masa Hunt. Sejarah mencatat bahwa alat serupa telah digunakan sejak abad ke-14 SM oleh peradaban Mycenaean.

Alat tersebut dikenal dengan nama “fibulae” dan berfungsi mirip dengan peniti modern, meskipun desain dan mekanismenya berbeda. Fibulae digunakan untuk mengencangkan pakaian dan telah berevolusi dalam berbagai bentuk sepanjang sejarah.

Selain peniti, Walter Hunt adalah penemu yang produktif dengan berbagai inovasi lainnya. Pada tahun 1834, ia menciptakan mesin jahit pertama di dunia. Namun, karena kekhawatiran bahwa penemuannya dapat menyebabkan pengangguran massal di kalangan penjahit, Hunt enggan mematenkan mesin jahit tersebut. Ironisnya, beberapa tahun kemudian, mesin jahit menjadi salah satu penemuan yang mengubah industri tekstil secara global.

Hunt juga berkontribusi dalam bidang lain dengan menciptakan berbagai alat seperti mesin pemecah es, mesin penyortir surat, dan senjata api. Sayangnya, meskipun memiliki banyak penemuan berharga, Hunt sering kali tidak mendapatkan keuntungan finansial yang setimpal dari karyanya. Ia meninggal pada 8 Juni 1859 akibat pneumonia dan dimakamkan di pemakaman Green-Wood di Brooklyn, New York.

Hari ini, peniti tetap menjadi alat penting dalam kehidupan sehari-hari, digunakan dalam berbagai konteks mulai dari fesyen hingga kebutuhan darurat. Kisah Walter Hunt mengajarkan kita bahwa inovasi sering kali lahir dari kebutuhan mendesak, dan bahwa penemuan sederhana dapat memiliki dampak yang mendalam dan bertahan lama dalam peradaban manusia. (Dwi Taufan Hidayat)

spot_img

Tim Tarhim 3 PDM Kabupaten Semarang Gelar Silaturahmi dan Konsolidasi di PCM Pringapus

PRINGAPUS, JAKARTAMU.COM | Tim Tarhim 3 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Semarang menggelar kegiatan silaturahmi dan konsolidasi organisasi...

More Articles Like This