JAKARTAMU.COM | Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi, menjelaskan tiga fungsi strategis transmigrasi. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum PAN itu dalam dialog bersama sejumlah wartawan di Jakarta, Selasa (25/12/2024).
Dalam kesempatan itu, Viva Yoga menanggapi kritik terhadap Kabinet Merah Putih yang disebut sebagian masyarakat sebagai “kabinet gemuk.” Istilah itu dianggapnya kurang tepat. ”Kalau ada kabinet gemuk nanti ada juga kabinet stunting,” ujar Viva Yoga.
Menurut dia, kabinet besar tersebut sengaja dirancang untuk mengelola Indonesia yang luas dengan tantangan yang kompleks.
“Indonesia memiliki ribuan pulau, dua pertiga wilayahnya berupa lautan, serta penduduk mencapai 277,5 juta jiwa. Mengurus negara sebesar ini tentu berbeda dengan negara tetangga yang jauh lebih kecil,” ungkapnya.
Baca juga: Akademi Politik IMM, Wamentrans Viva Yoga Ungkap Kiat Atasi Anggaran
Ia menambahkan, kabinet yang besar memiliki struktur yang lebih efektif dan efisien, sekaligus mendukung koordinasi antar-kementerian. “Dengan kabinet besar, program pemerintah dapat dirancang lebih terpadu dan terarah,” katanya.
Kementerian Transmigrasi sebagai bagian dari kabinet, punya tiga tugas pokok sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto. Apa saja ketiganya?
Pertama, menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Viva Yoga menjelaskan penempatan warga transmigran di daerah-daerah yang sebelumnya kosong, menciptakan pusat-pusat populasi baru yang mendukung stabilitas dan integrasi nasional.
“Keberadaan transmigran di wilayah tersebut secara linier menjaga keutuhan NKRI,” tuturnya.
Kedua, mengentaskan kemiskinan. Transmigrasi merupakan bagian dari reforma agraria, di mana setiap kepala keluarga transmigran mendapatkan lahan seluas 2 hektare untuk pemukiman, pekarangan, dan garapan.
Baca juga: Susunan 53 Menteri dan 56 Wakil Menteri Kabinet Merah Putih
Viva Yoga optimistis program ini dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga transmigran. “Melalui reforma agraria, taraf hidup keluarga transmigran diharapkan meningkat secara signifikan,” ujar mantan anggota Komisi IV DPR itu.
Ketiga, mewujudkan swasembada pangan. Program transmigrasi telah menjadikan kawasan-kawasan transmigrasi sebagai lumbung pangan nasional, terutama untuk komoditas padi dan jagung. Kawasan tersebut juga disinergikan dengan program food estate, salah satunya di Kecamatan Lurik, Merauke, Papua Selatan.
“Kawasan transmigrasi berkontribusi besar dalam mendukung kedaulatan pangan dan percepatan swasembada pangan nasional,” jelas alumni Pascasarjana Universitas Indonesia itu.
Viva Yoga sangat yakin pelaksanaan tiga tugas pokok Kementerian Transmigrasi tersebut dengan sebaik-baiknya akan memberikan dampak signifikan bagi Indonesia.
“Kami percaya, program transmigrasi ini menjadi bagian penting dalam menjaga keutuhan NKRI, mengentaskan kemiskinan, dan mempercepat terwujudnya swasembada pangan nasional,” ujar pria asal Lamongan, Jawa Timur itu.