JAKARTAMU.COM | Salatiga, kota kecil yang terletak di kaki Gunung Merbabu, memiliki kekayaan kuliner yang unik dan menggugah selera. Salah satu yang paling legendaris adalah Wedang Ronde Jago, minuman tradisional berbahan dasar jahe yang telah menemani warga Salatiga dan para pelancong sejak tahun 1960-an. Tidak sekadar minuman penghangat tubuh, wedang ronde ini juga membawa nostalgia dan kehangatan tradisi yang tetap lestari hingga kini.
Sejarah dan Lokasi Warung Wedang Ronde Jago
Wedang Ronde Jago pertama kali dirintis lebih dari setengah abad lalu dan hingga kini tetap eksis sebagai ikon kuliner khas Salatiga. Kedai ini berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman No. 9, tepat di area Pasar Raya Salatiga, persis di belakang Pos Polisi Pasar Raya. Tempatnya cukup sederhana, namun selalu ramai oleh pengunjung yang ingin menikmati kehangatan wedang ronde khas Salatiga.
Buka setiap hari mulai pukul 13.00 hingga 21.00 WIB, warung ini menjadi tujuan utama bagi mereka yang ingin menikmati minuman tradisional dengan cita rasa autentik. Baik warga lokal maupun wisatawan dari berbagai kota sering datang untuk mencicipi wedang ronde legendaris ini, terutama saat udara mulai dingin menjelang sore dan malam.

Cita Rasa Autentik yang Tak Berubah
Keistimewaan Wedang Ronde Jago terletak pada konsistensi rasanya yang tidak berubah sejak puluhan tahun lalu. Minuman ini diracik dari jahe pilihan yang dibakar terlebih dahulu sebelum direbus, sehingga menghasilkan aroma dan rasa yang lebih kuat.
Dalam satu mangkuk wedang ronde, terdapat beberapa isian khas yang memperkaya pengalaman menikmati minuman ini, antara lain:
Bola-bola ketan isi kacang yang kenyal dan lembut, memberikan sensasi manis gurih saat digigit.
Kolang-kaling yang empuk, menambah tekstur yang unik.
Kacang tanah sangrai yang memberikan sensasi renyah di setiap suapan.
Potongan roti tawar yang menyerap kuah jahe, menciptakan perpaduan rasa yang sempurna.
Kuah jahe hangat yang pedas dan aromatik, menambah efek menghangatkan tubuh.
Selain wedang ronde, kedai ini juga menyediakan sekoteng dan wedang kacang tanah sebagai pilihan minuman hangat lainnya. Sekoteng memiliki kuah jahe yang lebih ringan dibandingkan wedang ronde, sedangkan wedang kacang tanah menghadirkan rasa gurih dari kacang tanah yang direbus lama hingga empuk.
Menikmati Wedang Ronde di Tengah Sejuknya Salatiga
Salah satu alasan mengapa wedang ronde begitu populer di Salatiga adalah karena kota ini memiliki udara yang sejuk, terutama saat malam hari. Menghirup aroma jahe hangat di tengah udara dingin memberikan sensasi tersendiri yang sulit ditemukan di tempat lain.
Bagi banyak pengunjung, menikmati wedang ronde di sini bukan hanya sekadar mencicipi minuman tradisional, tetapi juga sebuah pengalaman budaya. Kedai yang sederhana, bangku kayu yang tertata rapi, dan suasana pasar yang hidup menambah kesan klasik yang sulit ditemukan di kota besar.
Wedang Ronde Jago, Kuliner Wajib Saat Berkunjung ke Salatiga
Berkunjung ke Salatiga belum lengkap tanpa mencicipi Wedang Ronde Jago. Warung ini bukan sekadar tempat makan, tetapi juga bagian dari sejarah dan tradisi kuliner kota ini. Bagi para pecinta kuliner tradisional, warung ini menjadi salah satu destinasi wajib yang tidak boleh dilewatkan.
Jadi, jika Anda sedang berada di Salatiga atau berencana berkunjung, sempatkanlah untuk menikmati semangkuk wedang ronde yang kaya rasa dan sarat kenangan. Rasakan sendiri bagaimana minuman sederhana ini mampu memberikan kehangatan, baik bagi tubuh maupun jiwa. (Dwi Taufan Hidayat, Penasehat Takmir Mushala Al-Ikhlas Desa Bergas Kidul Kabupaten Semarang)