JAKARTAMU.COM — UNTUK periode ini Allah memberi pertolongan. Allah mengembalikan kader Muhammadiyah yang luar biasa ke pangkuan Muhammadiyah. Beliau adalah Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Itulah pengggalan sambutan singkat K.H. Sa’ad Ibrahim, saat membuka pembukaan Pengajian Muhammadiyah di Masjid At Tanwir PP Muhammadiyah, Kamis (21/11/2024) malam. Kiai Saad yang mewakili Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, mengatakan bahwa malam itu kegiatan pengajian perdana dan rencananya bakal dirutinkan setiap bulan.
Pada awal dan menjelang akhir pengajian perdana PP Muhammadiyah itu, UAH menerangkan bahwa rencana kajian rutin tersebut bakal ditata dengan kurikulum. Ada silabus sehingga peserta pengajian bisa fokus dalam pembahasan tema kajian.
Baca juga: Kisah Sufi: Asal Mula Pasir
Menurut UAH hal itu juga untuk memenuhi permintaan almarhum Prof. Dr. H Yunahar Ilyas. Pengajian perdana ini pun dibuka dengan mengkaji ayat 104 Surah Ali Imran, ayat yang sangat terkenal di lingkungan Muhammadiyah dan maupun ortomnya, dan mungkin paling dihafal pengurusnya.
Namun, selama ini kajian terhadap ayat tersebut bersifat tunggal, yaitu hanya memberi pemaknaan pada Ali Imran 104 semata. UAH menambahkan sentuhan dengan mengajak para peserta pengajian agar melihat juga dua ayat sebelumnya, dan ayat-ayat setelahnya.
Selain tema dan materi pengajian tentunya, ada hal lain yang juga menarik, yaitu fakta bahwa pengajian ini digelar pada malam Jumat. Entah sudah di-setting atau tidak, akan sangat menarik bila pengajian-pengajian selanjutnya dilaksanakan pada hari dan waktu yang sama: malam Jumat.
Baca juga: Milad Ke-112 dan Flexing Kemakmuran
Ada sebuah kaidah fikih yang cukup populer, dalam bahasa Indonesia artinya menjaga (dan mengembangkan) tradisi yang sudah berjalan dengan baik dan mengadopsi hal- hal baru yang yang lebih baik.
Di tengah masyarakat, selama ini telah hidup tradisi pengajian yang disebut yasinan malam Jumat. Tradisi ini nyaris merata, terutama di Pulau Jawa. Mengacu kaidah fikih tersebut, boleh disebut PP Muhammadiah kembali membuat sebuah terobosan dakwah. Bahwa kebiasaan yang baik dipertahankan, tetap dilaksanakan, namun dikembangkan dan dicerahkan.
Waktunya tetap malam Jum’at tetapi tidak selalu hanya membaca Surat Yasin. Lebih dari itu, pengajian tersebut mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an secara sistematis dan berkelanjutan sehingga peserta kajian punya pemahaman yang terukur.