JAKARTAMU.COM | Tidur adalah kebutuhan fitrah manusia, tetapi dalam Islam, tidur bukan sekadar istirahat fisik. Ia adalah sebuah peristiwa spiritual, di mana ruh kita “dipegang” oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, lalu dikembalikan ketika kita bangun—kecuali bagi mereka yang ajalnya telah tiba. Oleh karena itu, Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan dzikir sebelum tidur sebagai persiapan menghadapi kemungkinan wafat dalam tidur, sekaligus sebagai bentuk ketundukan kepada Allah.
Tidur: Wafat Kecil yang Bisa Menjadi Wafat Besar
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
ٱللَّهُ يَتَوَفَّى ٱلْأَنفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَٱلَّتِى لَمْ تَمُتْ فِى مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ ٱلَّتِى قَضَىٰ عَلَيْهَا ٱلْمَوْتَ وَيُرْسِلُ ٱلْأُخْرَىٰٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.” (QS. Az-Zumar 39: 42)
Ayat ini menjelaskan bahwa tidur adalah “wafat kecil” (wafat sughra), sedangkan kematian sejati adalah ketika ruh tidak lagi dikembalikan ke jasad. Karena itu, sebelum tidur, kita dianjurkan untuk berdzikir sebagai persiapan jika Allah tidak mengembalikan ruh kita ke dunia esok hari.
Penyesalan bagi yang Tidak Berzikir Sebelum Tidur
Rasulullah ﷺ memperingatkan kita tentang pentingnya dzikir sebelum tidur:
مَنْ اضْطَجَعَ مَضْجَعًا لَا يَذْكُرُ اللَّهَ تَعَالَى فِيهِ كَانَتْ عَلَيْهِ مِنَ اللَّهِ تَعَالَى تِرَةٌ
“Siapa yang tidur, sementara tidak berdzikir ketika hendak tidur, akan menjadi penyesalan baginya di hadapan Allah.” (HR. Abu Daud No. 4856, dishahihkan Al-Albani)
Begitu pula dalam aktivitas lainnya, Rasulullah ﷺ mengingatkan:
مَنْ قَعَدَ مَقْعَدًا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ فِيهِ كَانَتْ عَلَيْهِ مِنَ اللَّهِ تِرَةٌ
“Barang siapa yang duduk dan tidak menyebut nama Allah, maka akan menjadi penyesalan di hadapan Allah.” (HR. Abu Daud No. 4856, dishahihkan Al-Albani)
Hadis-hadis ini menunjukkan bahwa dzikir adalah ibadah yang sangat dianjurkan dalam berbagai keadaan, termasuk sebelum tidur.
Zikir Sebelum Tidur yang Diajarkan Nabi ﷺ
Rasulullah ﷺ mengajarkan beberapa dzikir sebelum tidur yang membawa ketenangan dan perlindungan:
- Membaca Ayat Kursi
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَيُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ
(QS. Al-Baqarah 2:255)
“Barang siapa membaca Ayat Kursi sebelum tidur, maka ia akan senantiasa dijaga oleh Allah, dan setan tidak akan mendekatinya hingga pagi hari.” (HR. Bukhari No. 2311)
- Membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas (3 Kali)
“Rasulullah ﷺ membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas setiap malam sebelum tidur, lalu meniup kedua telapak tangannya dan mengusapkannya ke seluruh tubuh.” (HR. Bukhari No. 5017)
- Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir (33x, 33x, 34x)
Rasulullah ﷺ berkata kepada Fatimah radhiyallahu ‘anha:
سُبْحَانَ اللَّهِ 33 مَرَّةً، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ 33 مَرَّةً، وَاللَّهُ أَكْبَرُ 34 مَرَّةً
“Bacalah sebelum tidur: ‘Subhanallah’ 33 kali, ‘Alhamdulillah’ 33 kali, dan ‘Allahu Akbar’ 34 kali. Itu lebih baik bagimu daripada seorang pembantu.” (HR. Bukhari No. 6318, Muslim No. 2727)
Manfaat Zikir Sebelum Tidur
- Menghapus Dosa – Dzikir sebelum tidur dapat menjadi kafarah (penghapus dosa kecil) yang kita lakukan sepanjang hari.
- Mendapat Perlindungan Allah – Setan tidak akan bisa mengganggu orang yang tidur dalam keadaan berdzikir.
- Tidur Menjadi Ibadah – Jika tidur diawali dengan dzikir dan niat yang benar, maka tidur pun bernilai ibadah.
- Menenangkan Hati dan Jiwa – Orang yang berdzikir sebelum tidur akan merasa lebih damai, tenang, dan jauh dari kegelisahan.
Jangan Biarkan Malam Berlalu Tanpa Zikir
Tidur bukanlah sekadar pelepas lelah, tetapi juga saat di mana kita menyerahkan diri kepada Allah. Kita tidak tahu apakah esok masih diberi kesempatan untuk hidup, maka manfaatkanlah waktu sebelum tidur dengan memperbanyak dzikir dan doa.
Semoga Allah ﷻ menjadikan kita termasuk orang-orang yang selalu mengingat-Nya dalam setiap keadaan, menjadikan tidur kita sebagai istirahat yang diberkahi, dan membangunkan kita dalam keadaan iman yang lebih kuat. Aamiin.
Dwi Taufan Hidayat, Penasihat Takmir Mushala Al-Ikhlas Desa Bergas Kidul Kabupaten Semarang